Lihat ke Halaman Asli

SIMFONI SEMESTA RAYA MEMBUKTIKAN BAHWA KOMPAS TV MEMANG INSPIRASI INDONESIA

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia semakin pesat dari hari ke hari. Hal ini ditandai dengan lahirnya stasiun-stasiun TV baru, baik nasional maupun lokal. Seiring berjalannya waktu, TV kabel pun kian menjamur. Kalau dulu, bisa dikatakan bahwa mayoritas masyarakat kita yang berlangganan TV kabel adalah orang-orang dari golongan kelas menengah ke atas, namun kini, jaringan TV berbayar tersebut makin banyak dinikmati hampir sebagian besar masyarakat Indonesia dari berbagai golongan. Hal ini dikarenakan makin banyaknya pilihan TV kabel dengan berbagai paket harga yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Alasan lain yg menyebabkan orang beralih ke TV kabel adalah karena bosan dengan tayangan yang di suguhkan oleh stasiun-stasiun TV nasional yang di dominasi oleh sinetron, acara musik, infotainment, dan tayangan-tayangan yang tidak berkualitas.

Namun kini,telah lahir stasiun TV baru yang membawa perubahan di industri pertelevisian Indonesia. KOMPAS TV. Sebuah stasiun TV yang sangat berkarakter Indonesia dan bisa menjadi Inspirasi Indonesia. Stasiun TV ini di luncurkan secara resmi  tadi malam (9/9) di Plenary Hall Balai Sidang JCC. Acara grandlaunching tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari Artis, Pejabat-pejabat di Kompas Gramedia, Keluarga besar KOMPAS termasuk di dalamnya KOMPASIANA, dan masih banyak lagi yang lain. Acara grandlaunching tersebut bertajuk SIMFONI SEMESTA RAYA. Sungguh sebuah pertunjukan yang luar biasa. Meskipun siangnya sempata beredar kabar tak mengenakkan yang mengatakan bahwa KOMPAS TV tak punya ijin, seperti yang dirilis oleh detik.com, namun grandlaunching tetap berjalan lancar dan sukses.

Kesuksesan acara bisa terlihat dari koordinasi yang baik antara pihak penyelenggara dengan pendukung acara dan tamu undangan, serta pertunjukan musik dan performance yang menawan dari pendukung acara. Saya mengatakan acara ini merupakan acara yang luar biasa karena sanggup menyatukan musisi, papan atas yang merupakan kolaborasi antara Addie MS, Erwin Gutawa,dan Andi Rianto, yang mengiringi penampilan Rossa, Afgan, Nidji, Ungu,  Andien, Gita Gutawa, Monita, Sandy Sondhoro, Judika, Citra, Bayu Risa, Kanya, dan masih banyak pendukung yang lain yang tak mungkin saya sebutkan satu per satu.

Tak hanya itu, kemeriahan acara tersebut juga didukung oleh tata cahaya dan tata panggung, serta layar LED besar dengan tayangan yang berkualitas melalui multimedia dan grafis.

Acara tersebut berlangsung selama kurang lebih 3,5 jam. Penampilan pembuka oleh Gita Gutawa dan Kanya yang diiringi oleh drama musikal yang menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia yang di perankan dengan sangat baik oleh anak-anak talenta Musikal Laskar Pelangi. Disusul dengan performance dan kolaborasi yang memukau oleh para musisi dan group band papan atas, seperti NIDJI yang berkolaborasi dengan Jogja Hiphop Foundation, UNGU featuring Andien, Afgan,  Rossa, dan yang lain. Yang cukup menyita perhatian tamu undangan adalah kolaborasi unik antara Monita, Andien, dan Citra yang membawakan lagu-lagu rock legenda dengan nada swing-jazz fuzion,  serta kolaborasi antara Addie MS, Erwin Gutawa, dan Andi Rianto yang memainkan lagu “Rasa Sayange” dengan aransemen musik yang sangat indah.

Disela-sela pertunjukan musik, dihadirkan stand up komedi Indonesia oleh Pandji Pragiwaksono dan Raditya Dika, yang diawali oleh Indro WARKOP.

Namun tak adil rasanya kalau hanya mengulas mengenai sisi baiknya saja dari pertunjukan semalam, tanpa mengungkap kekurangannya. Acara tersebut bertujuan untuk meresmikan lahirnya KOMPAS TV, namun lebih banyak mengekspos mahakarya pertunjukan musik dibanding promosi dari stasiun TV tersebut. Para tamu undangan ingin tahu lebih banyak mengenai program-program tayangan KOMPAS TV yang membedakannya dengan stasiun TV lain, namun kami hanya mendapat sedikit penjelasan dari host program-program di TV tersebut, dan selebihnya videolah yang menceritakan mengenai isi tayangan dari program-program tersebut. Dari tampilan video tersebut, dapat disimpulkan bahwa program-program yang ditayangkan di KOMPAS TV ini ingin mengekspose lebih dalam mengenai apa yang ada di Indonesia, termasuk budaya, laut, gunung, peradaban-peradaban di seluruh daerah di Indonesia, dan semua yang ada di Indonesia.  

Namun tak hanya itu, stasiun TV ini juga menanyangkan program-program berbasis edukasi, baik untuk anak maupun dewasa melalui quiz dan Talk Show. Tak ketinggalan pula, KOMPAS TV menghadirkan program berita yang lain dari program-program berita yang sudah ada di stasiun TV Lain. Dengan semboyan atau motto TEGAS, BERARAH, dan MENUMBUHKAN HARAPAN BARU, KOMPAS TV bermaksud menyajikan berita yang tidak membuat penontonnya menjadi semakain was-was dengan berbagai berita kriminal dan politik, namun juga untuk mengedukasi masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, kebaikan, dan menumbuhkan harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

Semoga dengan lahirnya KOMPAS TV ini dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai dan bangga menjadi bagian dari Indonesia. Karena saya sependapat dengan Nadine Chandrawinata, yang merupakan salah seorang host di program yang mengulas mengenai laut Indonesia, yang mengatakan bahwa surga dunia itu ada di Indonesia. Diharapkan pula agar masyarakat Indonesia tak perlu lagi berlangganan TV kabel dan beralih menjadi penonton setia KOMPAS TV karena program-program yang ditayangkan sangat variatif dan berkualitas.

Tak lupa saya ucapkan selamat dan sukses atas lahirnya KOMPAS TV yang menandai lahirnya era baru industri televisi Indonesia. KOMPAS TV, inspirasi Indonesia.

Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai acara grandlaunching KOMPAS TV tadi malam. Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi para pembaca.

Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline