"Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan." (Joko Pinurbo)
Sejenak saat merenungkan pernyataan di atas, terlintas di benak saya makna jarak. Ya, Jarak. Mendengar kata "jarak" tidak asing lagi dengan perpisahan atau ruang sela. Perpisahan dalam jangka waktu lama dan singkat.
Menariknya, salah satu penyair Indonesia (Joko Pinurbo) dengan leluasa menuturkan bahwa jarak itu tidak ada. Pernyataan yang menarik dan sungguh menguatkan kami kaum muda pejuang LDR (Long Distance Relationship) yang tengah berjuang menahan rindu kepada pasangan.
Apalagi pandemi covid-19 yang akhir-akhir ini menggeser berbagai rutinitas masyarakat Indonesia lebih dominan dilakukan di dalam rumah demi menghindari resiko penularan virus corona.
Menyikapi situasi di atas, kaum milenial yang tengah mencicipi nikmatnya kecanggihan teknologi harus mempunyai inovasi dan kreasi dalam mempertahankan suatu hubungan yang baik.
Mengapa? Teknologi dengan segala produk yang ditawarkan mampu mewujudkan aktivitas yang menyenangkan tanpa harus keluar rumah. Jaringan Tri di smartphone kesayangan adalah salah satu obatnya.
Obat yang manjur terutama bagi para pejuang LDR yang tengah sibuk menahan rindu kepada orang-orang tersayang. Sehingga kata "jarak" bukan lagi kabar menakutkan sejak bersama Tri.
Bukan hanya wacana semata, namun terbukti #KalahkanJarak dan mengobati rindu pejuang LDR, termasuk saya yang terpaksa pulang ke kampung halaman lantaran Covid 19 menyerang kota tempat saya kuliah.
Tentu ada banyak momen indah yang tidak dapat dinikmati seperti biasa bersama orang-orang tersayang. Rindu belajar bersama di kelas, nongkrong di depan kos, makan bakso di pinggir jalan, diskusi dan bercanda tawa di bawah sejuknya pohon rindang.
Pertemuan itu ibarat emas berharga yang mahal harganya. Untuk itu, bagaimana bisa jaringan Tri dipercaya menemani musim LDR yang menjenuhkan? Sesuai namanya saya merangkum tiga alasan mengapa Tri menjadi jaringan yang dibanggakan.
Harga Bersahabat dengan Isi Dompet