Lihat ke Halaman Asli

Sebuah perenungan : Vatican mengklarifikasi, akhirat memberi sanksi, kafiruun : bring me to Life (1)

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari yang lalu, saya iseng2 buka pustaka digital yang ada di dalam drive F: laptop saya dan tanpa sengaja menemukan sebuah ebook yang sama sekali belum pernah saya baca dengan judul "Bible, Al-Qu'an dan Sains Modern" karya Dr. Maurice Bucaille dari Perancis.

[caption id="attachment_277497" align="alignright" width="190" caption="The Bible, The Qur'an and Science"][/caption] [caption id="attachment_277491" align="alignnone" width="300" caption="Dr. Maurice Bucaille"][/caption]

Saya pikir  buku ini pasti akan menjelaskan titik temu baik secara substansial maupun esensial dari ketiganya karena di awal penulis menjelaskan akan keharusan perubahan paradigma dan persepsi yang salah terlebih dahulu tentang tidak adanya kaitan agama dan sains oleh saintis yang materialis.

Pada beberapa halaman pertama ebook tersebut, Dr. Bucaille memaparkan beberapa klarifikasi Vatican yang sangat  mencengangkan tentang Islam dan klarifikasi ini dikeluarkan oleh eselon2 tertinggi di Vatican (cetakan ketiga, 1970). Beberapa di antaranya sebagai berikut:

[caption id="attachment_277435" align="alignright" width="411" caption="Vatican prepares for extraterrestrial disclosure"][/caption]

1. “meninjau kembali sikap-sikap kita terhadap Islam, dan mengkritik purbasangka kita” kita dapatkan pula kata-kata seperti “kita harus bekerja keras lebih dahulu untuk merubah cara berfikir saudara saudara umat Kristen, secara bertahap; ini adalah yang paling penting,” “kita harus meninggalkan gambaran gambaran kuno yang kita warisi dari masa lampau atau gambaran-gambaran yang dirubah oleh prasangka dan fitnahan,” “kita harus mengakui ketidak adilan yang dilakukan oleh Barat yang beragama Kristen terhadap umat Islam.” Dokumen Vatikan yang terdiri dari 150 halaman itu menolak pandangan-pandangan kuno umat Kristen terhadap Islam dan menerangkan hal-hal yang sebenarnya.

2. “membebaskan diri kita daripada prasangka-prasangka yang sangat mashur,” para penulis dokumen tersebut mengajak umat Kristen sebagai berikut: “Di sini kita harus melakukan pembersihan yang mantap dalam cara berfikir kita. Secara khusus kami pikirkan penilaian tertentu yang “sudah jadi” yang sering dilakukan orang secara sembrono terhadap Islam. Adalah sangat penting untuk tidak menghidup-hidupkan dalam hati sanubari kita, pandangan-pandangan yang dangkal dan arbitrer yang tidak dikenal oleh orang Islam yang jujur.

3.  Kemudian Dokumen Vatikan mengkritik penilaian-penilaian lain yang salah terhadap Islam. “Fatalisme” Islam, suatu prasangka yang tersiar luas, dibahas dengan mengutip beberapa ayat Quran. Dokumen Vatikan tersebut menunjukkan hal-hal yang sebalik Fatalisme, yakni bahwa manusia itu akan diadili menurut tindakannya di Dunia.

4. Dokumen Vatikan tersebut juga menunjukkan bahwa konsep yuridisme atau legalisme dalam Islam itu salah, yang benar adalah sebaliknya, yakni kesungguhan dalam Iman. Dibawakannya pula dua ayat yang sangat tidak dikenal orang di Barat. Ayat pertama: “Tak ada paksaan dalam agama” (Surat 2 ayat 256). Ayat kedua: “Dan Tuhan tidak menjadikan dalam agama sesuatu hal yang memaksa.” (Surat 22 ayat 7)

Dan masih banyak lagi, namun buku karya Dr. Bucaille bukanlah dokumen klarifikasi vatican tentang Islam yang berisi 150 hal itu. Dan saya di sini juga tidak akan menjabarkan tentang isi buku tersebut, ini hanya pembuka saja.

Yang sangat aneh adalah : " Saya telah menyebutkan perubahan besar yang terjadi pada-tahun-tahun yang terakhir ini dan menyebutkan pula suatu dokumen yang dikeluarkan oleh Sekretariat Vatikan untuk orang-orang bukan Kristen."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline