Membaca fenomena di Indonesia, masih banyak orang membicarakan hal2 yg sangat sensitif. Bahkan kata KAFIR beberapa tahun belakangan sering menggema di telinga kita. saya membaca arti Kata “kafir” berasal dari bahasa Arab. Artinya: orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Pertanyaan nya KEBENARAN seperti apa? apabila "kebenaran" ditafsirakan oleh manusia saya rasa semua mengakui diri nya yg paling benar tp apakah di mata sang pencipta kita sudah hidup benar?? .
Bila di kaitkan dengan seorang Ahok dan non muslim lainnya saya rasa tdk bisa di bilang KAFIR krn kebenaran hanyalah milik si pencipta bkn milik yg mengatakan KAFIR. Kembali ke AHOK yg di katakan KAFIR, dari sudut manakah mereka memandang? kalo dr arti kata KAFIR saya rasa tidak tepat krn ahok menjalakan konstitusi yg merupakan landasan bernegara, dan apabila berdasarkan agama saya rasa juga tidak tepat krn sang pencipta yg menilai benar salah nya. Apabila di katakan AHOk tdk boleh memimpin krn kafir, dan kafir itu dosa,jadi jakarta tidak boleh di pimpin oleh org berdosa. Maka saya mengambil contoh jaman nabi dahulu ada seorang pelacur yg akan di hukum rajam dgn melempar batu sampai mati, dan saat akan dilakukan hukuman tsbt datanglah seorang Nabi dan berkata "Siapa diantara kalian yg tidak berdosa silahkan hukum rajam pelacur ini" setelah perkataan dari nabi tersebut orang2 yg hendak melempar batu segera pergi karena mereka menyadari kalo mereka bukan lah org yg suci.
Dari contoh yg saya jabarkan tersebut adakah manusia yg tidak berdosa yg boleh mempin di DKI ini, kalo ada segera daftarkan diri ada utk menjadi gubernur DKI.
Utk mencari pemimpin di DKI ini kita harus melihat dari segi kerja dan tanggung jawab terhadap jabatannya, bukan krn apa agamanya,apa sukunya, apa marganya dan apa warna kulitnya.
