Lihat ke Halaman Asli

Loulita Margatean

Mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

AI Menjamur, Apakah Penerjemah Manusia Masih Dibutuhkan?

Diperbarui: 17 Mei 2023   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) atau yang kerap disebut AI telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Teknologi ini mampu mengeksekusi tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia, termasuk dalam bidang penerjemahan.

Namun, kemajuan ini mengundang banyak pertanyaan-pertanyaan. Salah satunya, apakah Indonesia masih membutuhkan penerjemah manusia untuk menerjemahkan bahasa secara tradisional? Jawabannya tetaplah kompleks.

Penerjemah AI telah membuat terjemahan bahasa menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Berkat kemampuan mesin untuk mempelajari dan menerjemahkan dengan kecepatan tinggi, banyak platform dan aplikasi telah diluncurkan yang mampu menyediakan terjemahan otomatis dengan yang cukup baik, bahkan sama kualitasnya dengan terjemahan tradisional.

Penggunaan AI penerjemah juga dapat membantu mempercepat komunikasi lintas bahasa, menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang secara efisien. Meski dengan adanya kemajuan AI penerjemah ini, masih ada beberapa pertimbangan penting yang menjadikan kehadiran penerjemah manusia tetap relevan.

Bahasa merupakan fitur kompleks dari budaya, nuansa, dan konteks sosial tertentu yang tidak selalu mudah dipahami oleh mesin. Penerjemah manusia memiliki pemahaman mendalam tentang konteks budaya, penggunaan idiom lokal, dan konotasi khusus yang tidak dapat sepenuhnya ditangkap oleh AI.

Selain itu, ada juga kebutuhan akan penerjemah manusia dalam situasi yang membutuhkan keakuratan dan kecermatan yang tinggi. Dalam konteks bisnis, hukum, dan penerjemahan medis, misalnya, kesalahan dalam terjemahan dapat memiliki konsekuensi serius.

Penerjemah manusia yang berpengalaman dan terlatih dapat menangani situasi ini dengan lebih baik, memastikan pemahaman yang akurat dan meminimalkan risiko kesalahan.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang memiliki akses atau keterampilan dalam menggunakan teknologi AI. Di Indonesia, masih ada sebagian besar masyarakat yang belum sepenuhnya terhubung dengan internet atau memiliki akses yang terbatas.

Selain itu, sebagian individu mungkin merasa tidak nyaman atau tidak mempercayai teknologi sepenuhnya, sehingga mereka lebih memilih berinteraksi dengan penerjemah manusia yang dapat memberikan tingkat keterlibatan dan kepercayaan yang lebih tinggi.

Walaupun sementara kemajuan AI dalam penerjemahan membawa manfaat signifikan, masih ada kebutuhan yang berkelanjutan akan penerjemah manusia. Kombinasi antara kecanggihan teknologi AI dan keahlian penerjemah manusia dapat memberikan hasil yang optimal dalam berbagai situasi.

Penerjemah manusia tetap relevan untuk memahami konteks budaya, menangani situasi yang membutuhkan keakuratan tinggi, dan memastikan aksesibilitas bagi semua orang.***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline