Bagaimana bisa Aku melupakanmu,
Memandangimu dalam Fajar menjelang,
Mengirup udara embun yang segar,
Terasa damai dalam naungan cahayamu.
Teringat Aku pada dinding gelap pekat,
Yang ada hanyalah sunyi senyap,
Cicak merayap dan laron berterbangan,
Hingga mereka berdua saling meramu cinta.
Seiring Lentera Pagi menyingsing di ufuk Timur,
Wajahmu kian terlihat jelas tanpa sekat,
Indah Menawan raut wajah kesalmu sisa semalam,
Hilanglah sudah kegelisahanmu yang dibasuh rayuku.
Sudahi... dan lalui hari ini seperti denting jam yang mengayuh,
Tanpa syarat harus berbalik arah dan mendesir resah berkepanjangan.
Sony Achmad Louis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H