Lihat ke Halaman Asli

Maria Loiserina . T

Mahasiswa UAJY

Peran Strategis HRD: Pentingnya Manajemen Talenta Gen-Z di Era Revolusi Industri 4.0

Diperbarui: 23 Juni 2024   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar

Revolusi Industri, kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata-kata tersebut. Dimana revolusi industri 1.0 terjadi di tahun 1784, diikuti oleh revolusi industri 2.0 pada tahun 1870, kemudian revolusi industri 3.0 terjadi pada tahun 1970, dan pada saat ini kita sedang berada di era revolusi industri 4.0. Dengan adanya berbagai perubahan yang terjadi di dunia saat ini dimana segala hal menjadi berkembang dengan pesat begitu pula dengan bidang industri. Belakangan ini kata Industry 4.0 sering kali menjadi bahan perbincangan. Namun, beberapa dari mereka seringkali masih belum memahami apa itu Industry 4.0.

ilustrasi gambar

Apa itu Revolusi Industri 4.0?

Terdapat beberapa teori mengenai asal usul istilah "Revolusi Industri 4.0", namun yang paling populer, istilah revolusi industri 4.0 ini pertama kali diperkenalkan oleh Prof Klaus Schwab dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) dalam bukunya "The Fourth Industrial Revolution". Setelah revolusi pertama yang menandai pengggunaan mesin untuk produksi massal dalam waktu singkat, revolusi kedua hadir dengan penemuan tenaga listrik dan motor, yang melahirkan mobil, pesawat terbang dan telepon pada akhir abad ke-19. Revolusi ketiga terjadi sekitar tahun 1960-an dengan kemunculan komputer dan dunia digital. Kemudian, revolusi industri keemat muncul dengan teknologi yang terintegrasi dalam dunia maya yang terhubung dengan internet. Dengan seluruh teknologi yang saling terhubung melalui internet, integrasi teknologi dalam sektor industri menjadi lebih mudah dan memb erikan dampak besar pada aspek ekonomi.

Seperti contohnya adalah dengan munculnya layanan transportasi berbasis ridesharing seperti Go-Jek dan Grab. Selain itu, teknologi cyber-fisik, Internet, komputasi awan, dan komputasi kognitif juga termasuk dalam revolusi ini. Berbagai jenis kecerdasan buatan meliputi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IOT), Unmanned Vehicles (UAV), Mobile Technology (5G), Shared Platform, Block Chain, Robotics dan Biotechnology. Dengan adanya kehadiran revolusi industri 4.0 ini membawa berbagai jenis usaha baru, lapangan kerja baru, dan profesi baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Di Indonesia, perkembangan Industri 4.0 sangat didukung oleh Kementerian Perindustrian. Menurut Menteri Perindustrian bapak Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia diharuskan mengikuti tren global agar dapat bersaing dalam sektor industri dimana Revolusi Industri 4.0 adalah upaya transformasi untuk meningkatkan performa dengan mengintegrasikan dunia maya dan jalur produksi di industri, dimana semua proses produksi didukung oleh internet sebagai fondasi utama.

Bagi para pelaku usaha, Revolusi Industri 4.0 ini dapat memberikan manfaat besar karena dapat menekan biaya produksi khususnya penggunaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, agar masyarakat dapat bertahan dengan adanya revolusi perubahan ini diperlukannya terobosan-terobosan dan kreativitas dari masyarakat.

Dengan demikian, di era Revolusi Industri 4.0 ini peran Human Resources Development (HRD) di suatu perusahaan menjadi semakin pening dan krusial, HRD kini tidak hanya berfokus pada administrasi sumber daya manusia saja, tetapi juga dituntut untuk menjadi penggerak utama dalam pengelolaan talenta generasi terbaru di dunia kerja, yaitu Gen-Z. Generasi Z, yang terdiri dari individu-individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an, berperan penting dalam pengembangan kewirausahaan industri kreatif di era Industri 4.0.

Gen-Z juga menjadi topik pembicaraan dunia karena generasi ini akan men dominasi populasi manusia di masa depan, yang nantinya akan bergelut dengan dinamika era Revolusi Industri 4.0. Pertumbuhan teknoligi saat ini menjadi faktor utama dalam mendorong pertumbuhan industri di Indonesia. Bahkan, di masa mendatang teknologi tidak lagi menjadi suatu hal yang baru bagi sektor-sektor industri di Tanah Air. Dengan munculnya inovasi teknologi serta didukung oleh SDM yang berkompetensi akan menjadi sebuah kunci dalam menentukan kesuksesan Indonesia dalam memasuki Industri 4.0.

Memahami Gen Z

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline