Lihat ke Halaman Asli

Louis Aulia

Mahasiswa

Membuat Bisnis Keluarga Tumbuh : Penerus Bisnis yang Inovatif

Diperbarui: 28 September 2024   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Membangun bisnis keluarga yang sukses tidaklah mudah, tetapi dengan strategi yang tepat, penerus bisnis dapat membuat perusahaan keluarga tumbuh dan berinovasi. Berikut adalah beberapa tips dan contoh bisnis keluarga yang sukses di Indonesia.

1. Memahami Core Business

Sebelum memulai, penting untuk memahami core business yang dijalani. Core business adalah aktivitas utama perusahaan yang menjadi koridor dalam melakukan ekspansi usaha. Contoh bisnis keluarga yang sukses seperti Sampoerna dan Djarum, awalnya dirintis dengan fokus pada rokok dan industri makanan, masing-masing. Membangun bisnis keluarga harus tetap fokus pada core business untuk menghindari perubahan yang menyimpang jauh dari jalur yang telah dibangun.

• Contoh Implementasi

- Sampoerna : Perusahaan ini awalnya fokus pada produksi rokok dan telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan berbagai produk rokok dan non-rokok.
- Djarum : Perusahaan ini juga awalnya fokus pada industri makanan dan telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan berbagai produk makanan dan non-makanan.

2. Menentukan Tujuan Bisnis dan Komitmen Mencapainya

Menentukan tujuan bisnis yang jelas dan komitmen kuat untuk mencapainya adalah kunci sukses. Suatu bisnis harus memiliki tujuan dan konsep yang jelas agar tidak mudah tumbang saat menghadapi masalah. Dengan berjalannya waktu, dinamika bisnis akan terus menghadirkan peluang dan tantangan baru. Penerus bisnis harus memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

• Contoh Implementasi

- Rencana Strategis : Buatlah rencana strategis yang jelas dan spesifik, termasuk target pendapatan, target pasar, dan strategi pemasaran.
- Komitmen Tim : Pastikan semua anggota tim memiliki komitmen yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Identifikasi Kelemahan dan Keunggulan

Bisnis keluarga yang masih baru tentu memiliki banyak keterbatasan. Namun, hal tersebut bukan berarti jalan buntu bagi kelangsungan usaha. Identifikasi kelemahan dan keunggulan perusahaan dapat membantu fokus menonjolkan keunggulan yang dimiliki. Sehingga usaha yang dibangun memiliki peluang untuk memenangkan persaingan bisnis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline