Sejak 2015, stroke sudah menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia dan tertinggi di Indonesia. Kemudian dilansir dari Seminar Nasional Riset Kedokteran (SENSORIK II) 2021, penyakit stroke menyebabkan kematian terbanyak ketiga di Indonesia yang berada di angka kematian 138.268 jiwa atau 9,7% dari total kematian.
Penyakit Stroke merupakan penyakit pada pembuluh darah otak. Kondisi dimana pasokan darah ke otak terganggu atau berhenti selama beberapa menit. Sehingga dapat merusak sel-sel dan fungsi otak.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar 2018 oleh Kementrian Kesehatan RI menunjukkan frekuensi penderita penyakit stroke berusia 15 tahun sebanyak 2.120.362 jiwa atau lebih tepatnya 10,9% setiap tahunnya. Sedangkan penderita stroke paling banyak berusia 75 taun keatas. Artinya dari hasil Riskesdas yang telah dilakukan pada tahun 2007, 2013 dan 2018 didapatkan data bahwa prevalensi stroke di Indonesia masih tinggi.
Angka tersebut memperlihatkan keprihatinan pada penyakit stroke di Indonesia masih kurang, apalagi sudah mulai terjadi di usia 15 tahun. Sehingga penting untuk mengetahui faktor risiko utama dan gejala stroke sejak dini.
Umumnya Stroke terjadi karena sumbatan pembuluh darah menuju otak atau pendarahan di dalam otak. Selain itu, faktor risiko lainnya meliputi hipertensi, obesitas, diabetes, dan kurangnya aktivitas yang menggerakkan tubuh. Kemudian gejala yang ditimbulkan oleh stroke diantaranya kesulitan berbicara atau biasa dikenal pelo, sulit bergerak, pusing, dan kehilangan kesadaran.
Dengan demikian, perlu dilakukan pencegahan mulai dini dengan pola hidup yang sehat, mengurangi hal hal yang memicu terjadinya hipertensi dan obesitas, hilangkan kebiasaan merokok dan tentunya berolahraga secara teratur. Ini merupakan cara kita menunjukkan keprihatinan terhadap diri sendiri dan penyakit stroke di Indonesia selain dari layanan dan fasilitas kesehatan di negeri kita.
Referensi :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (kemkes.go.id)
Stroke Menurut WHO: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya | Menurut