Lihat ke Halaman Asli

Lottusa Aura

Lottusa Aura

Langit Kelam dan Secangkir Kopi

Diperbarui: 12 Desember 2020   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pintarest

Ketika langit berkerudung hitam kuseruput arabika seseorang

Kaupun mulai bermain-main dengan pena di tangan

Di setiap coretanmu selalu perihal kopi hujan dan kenangan

Agaknya itulah caramu melipat tilam mimpi yang basah kemaren malam

Jua sepat yang tertinggal di secangkir kopi yang tumpah hari itu

Kemudian aku melagu, senandung rindu yang terkoyak waktu

Tatapanku sendu, tetapi kau masih saja bergelut dengan cawan-cawan rasamu

Ah ...! Inikah nikmat dalam pahit atau tawar pada manis

Ketika kuusap separuh napas jaman, lebih dahulu aku berteriak pada langit

Wahai gumpalan-gumpalan hitam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline