Entah apa yang ada dipiran kawan kawan ini, ditengah tengah politik yang memanas di pulau jawa DKI, orang luar pulau jawa tidak sedikit yang terprovokasi, termotivasi atau terinsirasi entah apalah kata yang cocok untuk kelakuan mereka ini. Boleh saja mengikuti berita tapi alangkah baiknya bila dapat mengontrol gejolak hatinya yang mungkin sangat menginginkan salah satu politisi yang jadi pemimpin di pulau jawa itu.
Memang saya sering mengikuti berita berita politik DKI akhir akhir ini tidak lain hanya penasaran, saya rasa tidak ada untungnya saya melakukan yang lebih dari sekedar silent reader. Saya sangat jauh dari pulau tsb dan rasanya tidak ada kaitanya secara langsung sama saya, namun tidak demikian dengan teman teman ini. Saya bekerja di kantor dimana sebagai minoritas, dan kebetulan ada petahana yang nun jauh disana katanya satu keyakinan sama saya, dan mereka kurang menyukai sosok tersebut.
Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, adalah hak mereka untuk menyukai dan membenci seseorang walaupun orang tersebut jauh di seberang laut sana, entah angin apa yang memicu bara di hati mereka semakin memanas, saya tidak terlalu mengikuti berita berita tsb. Tapi yang menjadi salah meurut saya adalah mendikte orang lain menjadi pengikut/pendukung anu calon a atu b, bagaimana mungkin saya menjadi pendukung si anu calon si a atau b sedangkan beliau beliau ada di daerah pemilihan yang berbeda, bahkan berada di daerah beribu kilo meter. Atau mungkin saya salah, bila mempromosikan/membangga banggakan si calon a tau b kepada khayalak publik atau kepada mereka yang tidak menyukai beliau beliau. Sangat diluar akal bila saya diejek , dituduh pendukung di a atau si b, padahal saya cukup tidak tertarik dengan baunya politik. Bahkan selama ini saya jarang menggunakan hak pilih saya, dikarenakan kurang kenal dengan para calon, Nah,,, ini masa orang yang berada di luar sana saya dukung/bangga banggain????
Saya rasa tidak salah mengidolakan seseorang, tapi alangkah eloknya bila kita tidak terlalu fanatik dengan orang lain, bila mereka tim sukses nya bisa jadi menjadi bersikap demikian, nah ini??? apa mungkin mereka timses nya salah satu balon disana jawa sana?? saya rasa sungguh tidak mungkin, karena bila memang demikian mereka tidak akan berada disini, diluar jawa. Boleh saja ngobrol masalah politik, tapi alangkah lebih elok bila hanya sekedar biar ada topik obrolan apalagi di kantor.
Benar memang beliau yang si calon yang disana satu keyakinan dengan saya disini, tapi apa dengan demikian saya langsung mendukung beliau (entah mendukung apaan :D wong ktp saya sumatera), saya bahkan tidak ada hak memilih atau menolak beliau beliau tersebut karena di luar jangkauan, saya rasa demikian juga dengan teman teman disini.
Sesuai dengan judulnya, "gara gara Ahok", benar gara gara beliau yang fenomenal terkenal sampai negeri terluar ini. Tindakan beliau yang sering di kritik karena arogan dan suka marah marah, mempermalukan bawahan, kata kata kasar dll (kata mereka) menjadi bahan teman teman disini kurang senang dengan beliau. Walau saya bukan pro dan kontra saya melihat bahwa banyak juga hal hal positif yang telah beliau berikan. Yang menjadi masalah adalah orang orang yang diluar daerah tsb selalu melihat kekurangan kekurangannya, seolah olah dia hanya memiliki sisi negatif.
Demikian juga dengan balon lain, mereka sangat luar biasa dan memiliki pengalaman yang hebat ada yang mantan menteri, pengusaha dan anggota dewan, semua punya kelebihan dan kekurangan masing masing. sebenarnya saya kagum dengan salah satu balon yang teman teman elu elukan di daerah sini, tetapi saya tidak mau mengatakannya ketika ngobrol ngobrol politik sembari merokok dan ngopi di area smoking, sehingga mereka selalu bilang bahwa saya pendukung si anu calon an atau b.
Demo Crazy
Dari semua balon yang saya lihat di berita berita, bahwa semua sangat luar biasa dengan kelebihan dan kemampuan masing masing, tapi rasanya pemimpin disini tidak kalah hebat dengan mereka. jadi, cukup pemimpin yang disini menjadi idola saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H