Lihat ke Halaman Asli

Tri Lokon

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Wisata Religi Bukit Doa Mahawu, Menawarkan Experience Tourism

Diperbarui: 2 April 2022   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Via Dolorosa" di Bukit Doa Mahawu (Dokpri)

Setiap Jumat Masa Pra-paskah, stasi Jalan Salib di Bukit Doa Mahawu (ketinggian 900 -1200 mdpl), Tomohon, Sulawesi Utara, ramai dikunjungi peziarah. 

Sekitar satu jam perjalanan dari Manado ke Bukit Doa Mahawu, Tomohon.

Bagi umat Katolik, Jalan Salib atau yang dikenal "Via Dolorosa" (jalan Penderitaan Yesus) sudah menjadi tradisi devosi umat Katolik sejak berabad-abad yang lalu.

Pada abad ke 14 Fransiskus dari Asisi dan para rahib Fransiskan untuk pertama kali mempopulerkan Jalan salib (waktu itu disebut devosi Sengsara Yesus) kepada umat Gereja. Sejak saat itu, gereja-gereja mulai membiasakan diri untuk mengadakan ibadah Jalan Salib dalam rangka mengenangkan kisah sengsara Yesus.

Paus Clement XII (1730-40) menetapkan 14 pemberhentian pada Jalan Salib. Hingga sekarang, Jalan Salib memiliki 14 pemberhentian atau stasi yang diawali dari kisah Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pilatus hingga Yesus dimakamkan di kubur.

Menariknya, penggambaran kisah sengsara Yesus tidak lagi diwujudkan hanya dalam bentuk gambar lukisan tetapi menggunakan patung-patung setinggi manusia.

Stasi "Yesus Disalibkan" (Dok. FB Jimmy)

Ukurannya stinggi manusia (Dokpri)

Di Gua Maria Lourdes, Perancis, misalnya, destinasi wisata ziarah terkemuka di Eropa itu, memiliki stasi Jalan Salib dengan patung-patung berukuran manusia dewasa.

Jalan Salib tempat ziarah Gua Maria di seluruh Indonesia, kini memiliki Jalan salib dengan menggunakan patung-patung setinggi manusia dewasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline