Lihat ke Halaman Asli

Tri Lokon

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Ayo, Nonton "Sunset" di Pantai Marina Semarang

Diperbarui: 29 Juli 2018   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunset di Pantai Marina (dokpri)

Pantai Marina di kota Semarang, lokasinya tak jauh dari terminal baru Bandara International Ahmad Yani yang baru diresmikan sebulan yang lalu (6/6/2018). Sejak beroperasinya bandara baru ini, di Jalan Puri Anjasmoro, kunjungan wisatawan ke pantai Marina semakin meningkat.

Betapa tidak. Setelah mengantar sanak saudara ke bandara, jangan lupa mampir ke pantai Marina yang hanya berjarak tak kurang dari 10 menit dari Bandara. Tiket masuk pun tergolong terjangkau karena hanya dikenai biaya masuk sebesar Rp. 5.000,- per orang.

Sore itu (29/6), saya sudah janjian untuk mengantar tamu ke Bandara. Karena keberangkatannya masih menunggu lama, saya menawarkan untuk berwisata ke pantai Marina dan berharap bisa melihat indahnya sunset. Tapi, karena perut sudah mulai keroncongan, (belum sempat makan siang) lalu saya putuskan untuk mencari makan lebih dahulu.

"Di mana ya, tempat makan yang tidak jauh dari Pantai Marina? Tak hanya dekat, tetapi cari yang lokasinya memang nyaman dan bisa duduk dengan santai" pikir saya sambil mengemudikan mobil. Setelah berpikir sejenak, dan mencari di internet, akhirnya saya menemukan banyak pilihan restoran yang berlokasi di pinggiran Laut Utara Semarang.

Kampung Laut Semarang (dokpri)

Gasebo Kampung Laut dan kolam pemancingan (dokpri)

Kampung Laut, Tanjung Laut, Baron, dan Victory adalah rumah makan ikan bakar yang termasuk ramai dikunjungi penikmat kuliner. Lokasi rumah makan itu, tak jauh dari bandara baru Ahmad Yani.

"Ke Kampung Laut saja ya. Di situ, suasana alamnya lebih asyik dan terik udara panas Semarang, kalau sudah nongkrong di situ, bakalan nggak terasa panas" bujuk saya. Tamu saya tidak keberatan karena ia belum pernah singgah ke Kampung Laut.

"Aku nanti pesan, kepiting ranjungan goreng asam manis sama kerang hijau" pinta saya saat menulis pesanan yang ditunggui oleh pelayan resto.

Saat itu suasana di rumah makan Kampung Laut, ramai. Saya lihat sekelompok bapak ibu bernyanyi ria sambil menikmati hidangan. Sepertinya, sedang reunian. Tak jauh dari situ, duduk di gasebo kelompok berseragam kantor sedang menikmati hidangan seafood. Di pinggir kolam besar, seperti tambak, beberapa orang asyik memancing ikan. Seingat saya, kolam itu penuh dengan ikan Bandeng (oleh-oleh Semarang yang terkenal, ya Bandeng Presto).

Kepiting Ranjungan (dokpri)

Kerang Hijau Telur Asin (dokpri)

Setelah pesanan makanan terlahap sempurna, dikombinasikan dengan es kelapa muda gula jawa, kami berdiri meninggalkan gasebo Kampung Laut lalu meneruskan perjalanan menuju ke Pantai Marina.

Setelah membayar tiket masuk, kemudian saya mengelilingi Pantai Marina lebih dahulu. Di luar mobil, suhu udara panas kota Semarang, membuat gerah di badan hingga butir-butir keringat mulai membasahi baju. AC mobil yang dingin, membantu untuk mengimbangi panasnya suhu udara itu.

Dulu, pantai ini ditumbuhi banyak pohon bakau. Lalu oleh Pemkot Semarang, pantai ini dibangun agar layak dikunjungi oleh wisatawan dengan cara mereklamasi pantai. Di sepanjang bibir pantai, ditaruh pemecah ombak untuk meminimalisir abrasi dari gempuran ombak laut. Tak hanya itu, tersedia perahu untuk berwisata keliling mengarungi hutan bakau. Para penjual bakso, minuman dan makanan ringan lainnya, siap melayani pengunjung yang lapar dan kehausan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline