Lihat ke Halaman Asli

Tri Lokon

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Tetap Ada Sepi

Diperbarui: 1 April 2016   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

by tri lokon

Kau memberiku jalan ke setapak
Dan aku melewatinya tanpa jejak
lewat sebuah jembatan yang retak
di bawahnya air sungai mengalir sesak.

Kau memberiku waktu ke langit biru
Dan aku mengepakkan sayap-sayapku
berharap pada bintang biru, singgahlah
Untuk sebuah rindu, di saat hati kelam.

Kau memberiku sebuah ruang damba
Dan aku menghiasinya dengan sejuta lagu asa
untuk semakin sepi kita makin luruh di hati
Dan hidup itu bukan mencari luka duka.

Kau memberiku sepotong telaga warna
Dan aku berlayar dengan sampan dalamnya desah
Dari ujung dermaga hingga laut basah senja
Di situ mari kita labuhkan, labuhkan resah agar bahagia.

Kau serahkan sepotong puisi pagi sebuah
aku santap dengan secangkir kopi
dari bibir tipis kau racik kata benci
agar cinta terputus rinci,
di sudut hati.

Antara kau dan aku
tetap ada sepi
hingga mati.

01 April 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline