Lihat ke Halaman Asli

Tri Lokon

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Minggu Siang, Gunung Lokon Meletus

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13526727631379152877

[caption id="attachment_215931" align="aligncenter" width="640" caption="Gunung Lokon Meletus, Di Hari Minggu (foto: dokpri)"][/caption]

“Betul kan, Gunung Lokon ba polote (meletus)? Lihat tuh di sana!” teriak teman saya Oten, membuyarkan kosentrasi saya saat memotret makro kupu yang sedang menghisap bunga di sekitar Moyaporong, Minggu siang (11/11). Jam menunjukkan pukul setengah dua siang lebih. Cuaca siang itu memang panas dan langit berawan.

Bersamaan dengan itu, teman-teman “kodaken” (komunitas fotografer Tomohon, Sulut) lainnya mengarahkan pandangan ke Gunung Lokon. “Pantas badan terasa gerah, padahal langit berawan abu-abu” komentar Jacky. “Napa, dapa lia Lokon kurang gagah, ba sembur (letusannya tidak besar)” ucap Tom’s nimbrung berkomentar.

Abu vulkanik yang terlontar ke langit selain warnanya tidak terlalu hitam, namun terlihat bergulung-gulung setinggi kira-kira 500 meter. Setelah membumbung ke atas, angin membawanya ke arah Desa Kinilow dan sekitarnya. Tidak sempat tembus ke desa Kakaskasen. Saya dan teman-teman saat itu berada di daerah Bukit Doa, persisnya di lokasi Moyaporong yang terletak di Kakaskasen 2.

[caption id="attachment_215932" align="aligncenter" width="427" caption="Dipotret Menggunakan Lensa Macro (foto:dokpri)"]

13526728451492714301

[/caption]

Detik-detik letusan Minggu siang itu, sempat saya foto pakai lensa makro 100mm. Tampak dalam foto, kawah Tompaluan terlihat jelas. Menurut teman saya, sebelum meletus, udara di sekitar Gunung Lokon terasa hangat. Ini sudah terasa sejak hari Sabtu.

Karena tidak terlalu letusan Gunung Lokon terbilang tidak terlalu besar, maka saya dan teman-teman melanjutkan hunting makro dengan objek binatang yang hinggap di antara tanaman bunga Medinella, di Moyaporong. Foto makro itu sebenarnya mengisi waktu sebelum hunting model dan acara kumpulan (arisan)rutin kodaken.

Tercatat empat bulan terakhir, sejak Juli, Gunung “Stratovolcano” Lokon (tinggi 1.508 m) meletus. Meski tergolong superaktif dalam meletus, sejauh ini penduduk masih menganggap biasa-biasa saja. Hujan abu sudah teratasi dengan pemberian masker di jalan raya bagi pengguna jalan yang lewat.

[caption id="attachment_215933" align="aligncenter" width="300" caption="foto: dokpri"]

13526731611083102625

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline