Lihat ke Halaman Asli

Tri Lokon

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Jejak Perahu (2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sini, di tempat gunung ini tempat paling dekat dengan langit biru setiap hari jendela pagi ruangku kubuka tanpa letih di hati. Tampaklah lanskap alam menggoda semburat mentari menyambar dedaunan membangunkan mimpi dari asa semalam membunyikan langkah jejak perahu harap. Di sini, di tempat gunung ini tempat berteduhnya kesejukan pagi ada berbagai macam rintihan hutan membingkai di jendela berawan iri. Pohon berbadan besar itu mati mengenaskan tergilas sinsaw pemburu kekayaan tak sadar si monyet berpantat merah pun tergilas sepi beratap langit berdarah. Di sini, di tempat gunung ini tempat banyak binatang mengadu nasib tempat bunga bermekar kekar kini lari berdebar ditelan kesunyian. Tak ada belantara rasa yang menghijau di ruang batin manusia tak ada duka yang meneteskan air mata pada pemangsa alam. Jendela pagiku makin buram tak ada cerita lanskap pagi yang kudongengkan kepada siapa pun karena tak ada yang mau menoleh pada hutan, binatang dan alam” 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline