Lihat ke Halaman Asli

Tri Lokon

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Pawai Hardiknas di Tomohon

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13992563411710127160

[caption id="attachment_322621" align="alignnone" width="495" caption="Presiden dan Wakil Presiden RI Ikut Pawai"][/caption]

Kota Tomohon Sulut dikenal sebagai kota berhawa sejuk. Berada di ketinggian mulai dari 900 meter dpl, tak heran tanaman sayuran dan bunga tumbuh subur dan menjadi komoditas agrowisata bagi Pemkot.

Geliat sebagai kota penghasil sayuran dan bunga,memacu untuk mengembangkan di sektor pariwisata dan pendidikan. Andalan Pemkot adalah menggelar iven tahunan seperti pawai Bocah, pawai Hardiknas, Festival Budaya Minahasa dan Tomohon International Flower Festival (TIFF).

[caption id="attachment_322632" align="alignnone" width="495" caption="Berbaris Rapi dan Ritmis"]

13992570832140777345

[/caption]

Pemilihan Putra-putri Tomohon, pemilihan pelajar teladan, pawai bocah, pawai Hardiknas, OSN, O2SN dan FLS2N merupakan agenda tahunan yang makin seru dan menjadi magnit wisatawan di samping sebagai ajang untuk meningkatan mutu pendidikan. Tomohon memiliki sekolah-sekolah yaitu PAUD, TK, 66 SD, 22 SMP, 17 SMA/SMK dan 4 Perguruan Tinggi.

"Seharusnya julukan kota Tomohon bukan kota bunga, tapi kota pendidikan. Selain banyak sekolah, juga prestasi siswa Tomohon sudah ada yang tembus ke tingkat nasional dan dunia" ujar JSW, caleg jadi yang ingin memperjuangkan kualitas pendidikan di Tomohon lima tahun mendatang.

Presiden dan wakil Presiden Ikut Pawai Bocah

Bersamaan dengan Hari Buruh Sedunia (1/5), sejak pukul 9 pagi ruas jalan pusat Kota Tomohon sudah dilarang dilintasi oleh kendaraan. Sebentar lagi pawai Bocah dari PAUD, TK dan hingga kelas 3 SD, akan berlangsung dari pertigaan patung Toluliu hingga finish di muka toko swalayan Grand Central.

[caption id="attachment_322624" align="alignnone" width="495" caption="Pawai Bocah Tomohon Peringati Hardiknas 2014"]

13992565982010831610

[/caption]

"Seragam dan atribut yang dipakai anak-anak lucu-lucu ya. Tuh lihat ada dua anak yang pakai jas hitam berpeci dan mengalungkan tulisan “Presiden dan Wakil Presiden” di dadanya. Ha ha ha wakil presiden bukan perempuan noh" celetuk salah satu ibu yang menonton sambil duduk di trotoar persis di depan saya.

Seragam TNI- Polri, Perawat adalah seragam favorit yang dipakai anak-anak untuk pawai. Selain itu seragam para pemuka agama, seperti pastor, suster, biksu, kiai, pendeta terlihat rukun berjalan bersama sambil melempar senyum polos berjalan berbaris dan menjadi tontonan yang menghibur masyarakat.

Tak ketinggalan rombongan bocah berbusana tari perang Kabasaran serba merah lengkap dengan senjata tombak dan pedangnya serta atribut tulang binatang yang makin menambah seram. Menunjukkan muka garang dan sangar, menjadi tontonan menarik karena berperilaku layaknya orang dewasa yang sedang berperang.

[caption id="attachment_322625" align="alignnone" width="495" caption="Ekspresi Para Penari Kabasaran"]

1399256687712876228

[/caption]

[caption id="attachment_322626" align="alignnone" width="495" caption="Berpakaian Glamour"]

1399256736771839675

[/caption]

Sementara itu, gadis-gadis kecil, berdandan sepertinoni-noni Belanda dengan tampilan super menor bergaya ningrat. Long-dress bersepatu hak tinggi seperti boneka Berbie, sambil berjalan lenggang-lenggok di atas jalan aspal, itulah tontonan yang mengundang decak kagum masyarakat yang menonton di trotoar.

Tapi, pawai bocah itu muncul kesan lain. "Pawai ibu-ibu atau pawai bocah ya? Kok ibu-ibu ikut berbaris sih?" kata teman fotografer yang berdiri di samping saya. He he memang begitu, demi dan sayang anak, Ibu-ibu mendampingi anaknya berbaris hingga finis.

Atraksi Marching Band di Pawai Hardiknas

Esok harinya, Jumat (2 Mei) kembali ruas jalan pusat kota Tomohon sudah ditutup sejak pukul 8 pagi. Alasannya, pawai Hardiknas akan dimulai dari stadion Wailan dan finis di panggung Utama muka Grand Central, di mana Walikota dan pejabat lainnya duduk menyangsikan defile dan display dari setiap sekolah mulai SD kelas 4, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi.

[caption id="attachment_322627" align="alignnone" width="495" caption="Atraksi Marching Band"]

1399256791749552790

[/caption]

[caption id="attachment_322628" align="alignnone" width="495" caption="MB Losnito Meski Hujan Deras Tetap Tampil"]

13992568301039235115

[/caption]

Kabar upacara Hardiknas sudah selesai. Rombongan Walikota sedang menuju panggung utama. Itu berarti pawai segera dimulai. Jam menunjuk angka 09.15 wita. Satu persatu peserta pawai lewat di depan saya. Saya berdiri tak jauh dari panggung utama yang sudah dikepung oleh masyarakat untuk menonton.

Kali ini cuaca tida ramah. Dua kali hujan deras saat rombongan SD dan sebagian SMP lewat. Hujan turun juga dipenghujung pawai. Saya catat hampir 8 jam lebih pawai berlangsung dari pagi hingga sore. Ini disebabkan oleh banyaknya siswa yang antusias ikut pawai dengan berbagai macam ekspresi-nya mulai dari rombongan pembawa bendera, banner, pramuka, PMR, siswa prestasi, seragam OSIS, seragam sekolah, para guru, kelompok drum band, marching band dan kelompok olahragawan.

Sekitar 300 meter jelang finis di panggung utama, tampak masyarakat memadati ruas jalan sehingga tak urung menghambat laju jalan peserta pawai. Seorang polisi dengan sepeda motornya berusaha mengurai kepadatan penonton agar mundur supaya tidak menghalangi jalannya pawai. Usaha pak polisi kurang berhasil karena penonton merangsek ke tengah jalan.

[caption id="attachment_322629" align="alignnone" width="495" caption="Mayorette Cantik"]

13992569121361927136

[/caption]

[caption id="attachment_322630" align="alignnone" width="495" caption="Tampil Mempesona"]

1399256953891890022

[/caption]

Kondisi itu terjadi ketika rombongan SMA/SMK lewat. Maklum kecantikan cewek-cewek ABG menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan yang lewat anak SD. Sebenarnya penampilan dan pertunjukkan mereka terutama Marching Band dengan Cheers Leader yang bikin gregetan untuk ditonton.

Seragam yang bagus, display musikal yang kreatif, indah, enak didengar dan kadang mendebarkan karena formasi manusia piramida yang diakhiri dengan loncat ke bawah, tetap menghibur dan ditunggu-tunggu masyarakat. Orkes karnaval jalanan, begitulah saya gambarkan pawai Hardiknas kali ini hingga jadi hiburan yang asyik memikat hati masyarakat.

Memaknai Pawai

Hal yang rutin kadang membosankan. Tetapi mengapa pawai bocah dan Hardiknas tetap dilaksanakan setiap tahun?

[caption id="attachment_322631" align="alignnone" width="495" caption="Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini"]

13992570141273665647

[/caption]

"Saya sangat bangga Hardiknas kali ini dirayakan begitu meriah oleh masyarakat, ini menjadi momen penting bagi kita untuk terus meningkatkan mutu bagi kemajuan anak didik, daerah, dan negara kita ke depan," kata Arnold Poli, Sekot Tomohon.

Tema Hardiknas 2014, "Pendidikan Untuk Peradaban Indonesia Yang Unggul" mengandung maksud bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia untuk membangun peradaban yang unggul.

"Dua pokok yang paling mendasar adalah pertama, akses ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan. Kedua terkait dengan kualitas pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum serta sarana prasarana," lanjut Arnold Polii.

Tak kalah menarik apa yang disampaikan DR Juliana Dolvin Karwur! MSi, Kadis Diknas. "Tomohon mengukir prestasi, yaitu mendapat pengakuan dan apresiasi dari dunia Internasional seperti pelaksanaan Asia Pacific Astronomy Olympiad (APAO) ke IX di Tomohon, dan pujian yang disampaikan Wamendikbud RI Musliar Kasim MS yang mengaku kagum dengan prestasi dan infrastruktur pendidikan di Kota Tomohon," ujarnya usai menutup Pawai Bocah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline