Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Mengapa Kita Memaafkan Tapi Enggan Melupakan?

Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber gambar: jawapos.com

Oleh: Julianda BM

Memaafkan adalah salah satu tindakan yang sering kali dianggap mulia dan merupakan bentuk kebaikan hati yang dalam. Namun, meskipun kita mampu memberikan maaf, ada satu hal yang sering kali tetap bertahan dalam ingatan kita: luka yang disebabkan oleh perbuatan seseorang. 

Kenapa, sih, kita bisa memaafkan, tapi tetap sulit melupakan? Apakah ini menunjukkan bahwa kita belum sepenuhnya memaafkan, atau ada hal lain yang terjadi dalam pikiran dan perasaan kita?

Artikel ini akan menjelajahi alasan di balik fenomena ini, dari sudut pandang psikologis, emosional, hingga budaya, serta memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana kita bisa memaafkan tanpa sepenuhnya melupakan, dan mengapa hal tersebut mungkin wajar dan bahkan penting bagi kesehatan mental kita.

Memaafkan sering kali diartikan sebagai tindakan melepaskan perasaan marah, dendam, atau rasa sakit terhadap seseorang yang telah melakukan kesalahan kepada kita. Ini adalah proses di mana kita memilih untuk tidak membiarkan tindakan orang lain terus mengendalikan emosi dan pikiran kita.

Mengapa kita memaafkan?
Banyak alasan mengapa seseorang memilih untuk memaafkan. Mungkin kita memahami bahwa semua orang bisa berbuat salah, atau kita ingin menjaga hubungan baik dengan orang tersebut. Ada juga yang memaafkan demi kedamaian diri sendiri, karena memendam dendam atau kebencian hanya akan merusak diri kita sendiri.

Melupakan, dalam konteks ini, berarti menghapus kenangan atau perasaan yang berkaitan dengan peristiwa yang menyakitkan. Namun, secara alami, otak manusia tidak dirancang untuk dengan mudah melupakan pengalaman, terutama yang memiliki dampak emosional kuat.

Kenapa kita sulit melupakan?
Otak kita dirancang untuk belajar dari pengalaman, baik yang positif maupun negatif. Kenangan, terutama yang traumatis atau penuh emosi, cenderung tertanam lebih dalam karena otak kita menganggapnya penting untuk diingat agar kita bisa menghindari situasi serupa di masa depan. Ini adalah mekanisme pertahanan alami.

Ada beberapa alasan mengapa kita memaafkan kesalahan orang lain, diantaranya:

1. Memaafkan Sebagai Bentuk Kedewasaan Emosional

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline