Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Bersama Melawan Baby Blues: Upaya Pencegahan dan Tips Mendukung Istri Tercinta

Diperbarui: 20 Juni 2024   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi baby blues dan depresi pasca melahirkan. Foto: iStockphoto via detik.com

Oleh: Julianda BM 

Menyambut kehadiran sang buah hati merupakan momen spesial bagi setiap pasangan. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, tak jarang para ibu baru dibayangi oleh baby blues. 

Baby blues adalah kondisi di mana ibu mengalami perubahan mood, rasa sedih, cemas, mudah menangis, dan kelelahan yang berlebihan setelah melahirkan.

Meskipun baby blues tergolong kondisi yang umum, namun hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional ibu, serta berakibat pada interaksi dengan bayi dan keluarga. 

Oleh karena itu, penting bagi para suami untuk memahami dan mendukung istri dalam melewati masa-masa sulit ini.

Memahami Baby Blues: Musuh Bersama yang Harus Dihadapi

Baby blues umumnya muncul dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan, dan biasanya akan mereda dalam waktu 1-2 minggu. 

Penyebab pasti baby blues belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang diduga berkontribusi antara lain:

Pertama, Perubahan Hormon. Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron setelah melahirkan dapat memengaruhi mood dan emosi ibu.

Kedua, Kurang Istirahat. Merawat bayi baru lahir membutuhkan banyak energi dan waktu, sehingga ibu sering kali mengalami kelelahan dan kurang tidur.

Ketiga, Tekanan Mental. Rasa cemas dan khawatir dalam merawat bayi, serta ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri sebagai ibu, dapat menjadi beban mental bagi ibu baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline