Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Tradisi dan Modernitas: Menemukan Keseimbangan dalam Hubungan Mertua dan Menantu

Diperbarui: 13 Mei 2024   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Oleh: Julianda BM

Hubungan mertua dan menantu yang harmonis tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi pasangan, tetapi juga bagi seluruh keluarga.

Pernikahan merupakan sebuah perjalanan yang indah, penuh suka dan duka. Di balik kebahagiaan bersama pasangan, terkadang muncul tantangan yang tak terduga, salah satunya adalah hubungan dengan mertua. 

Perbedaan budaya, tradisi, dan cara hidup seringkali menjadi pemicu rasa canggung dan ketegangan. 

Hal ini tak jarang memunculkan persepsi bahwa hubungan mertua dan menantu bagaikan "minyak dan air", sulit untuk dicampurkan.

Namun, anggapan tersebut keliru. Di balik stereotip yang melekat, hubungan mertua dan menantu dapat terjalin dengan harmonis dan penuh kasih sayang. 

Kuncinya terletak pada kemampuan untuk menemukan keseimbangan antara tradisi dan modernitas.

Tradisi Sebagai Fondasi Keharmonisan

Tradisi memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai luhur dan identitas keluarga. Bagi mertua, tradisi merupakan warisan leluhur yang diwariskan kepada generasi penerus. 

Tradisi pernikahan, misalnya, sarat dengan makna dan filosofi yang telah teruji selama berabad-abad.

Menghargai tradisi mertua merupakan bentuk penghormatan terhadap keluarga dan budaya mereka.

Memahami makna di balik tradisi dapat membantu menantu untuk lebih dekat dengan mertua dan membangun rasa saling pengertian.

Modernitas Membawa Perubahan dan Adaptasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline