Oleh: Julianda BM
Hubungan mertua dan menantu yang harmonis tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi pasangan, tetapi juga bagi seluruh keluarga.
Pernikahan merupakan sebuah perjalanan yang indah, penuh suka dan duka. Di balik kebahagiaan bersama pasangan, terkadang muncul tantangan yang tak terduga, salah satunya adalah hubungan dengan mertua.
Perbedaan budaya, tradisi, dan cara hidup seringkali menjadi pemicu rasa canggung dan ketegangan.
Hal ini tak jarang memunculkan persepsi bahwa hubungan mertua dan menantu bagaikan "minyak dan air", sulit untuk dicampurkan.
Namun, anggapan tersebut keliru. Di balik stereotip yang melekat, hubungan mertua dan menantu dapat terjalin dengan harmonis dan penuh kasih sayang.
Kuncinya terletak pada kemampuan untuk menemukan keseimbangan antara tradisi dan modernitas.
Tradisi Sebagai Fondasi Keharmonisan
Tradisi memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai luhur dan identitas keluarga. Bagi mertua, tradisi merupakan warisan leluhur yang diwariskan kepada generasi penerus.
Tradisi pernikahan, misalnya, sarat dengan makna dan filosofi yang telah teruji selama berabad-abad.
Menghargai tradisi mertua merupakan bentuk penghormatan terhadap keluarga dan budaya mereka.
Memahami makna di balik tradisi dapat membantu menantu untuk lebih dekat dengan mertua dan membangun rasa saling pengertian.