Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

May Day: Bukan Sekedar Libur, tapi Perjuangan!

Diperbarui: 1 Mei 2024   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto: Liputan6.com/Immanuel Antonius

Hey Sobat Pekerja! Tanggal 1 Mei identik dengan apa? Yap, benar banget! Hari Buruh atau May Day! 

Tapi tahukah kamu, di balik libur sehari ini tersimpan sejarah panjang perjuangan kaum buruh untuk mendapatkan hak-hak yang layak.  

Yuk, kita kupas tuntas tentang May Day, dari asal usulnya yang heroik sampai perayaannya di Indonesia!

Dari Haymarket ke Seluruh Dunia: Lahirnya May Day

Percaya nggak, kalau asal mula May Day berawal dari peristiwa kelam?  Yup, tepatnya di tanggal 1 Mei 1886, terjadi kerusuhan di Haymarket Square, Chicago, Amerika Serikat. 

Para buruh yang saat itu bekerja dengan kondisi yang nggak manusiawi, jam kerja panjang (bisa 12-16 jam!), dan upah minim, mogok kerja besar-besaran menuntut jam kerja 8 jam sehari. 

Aksi ini pun berujung pada bentrok dengan polisi, yang memakan korban jiwa di kedua pihak.

Meskipun demonstrasi Haymarket gagal, semangat para buruh nggak padam!  Sebagai bentuk solidaritas, Konferensi Internasional Kedua Sosialis di tahun 1889 menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. 

Sejak saat itu, May Day menjadi momen tahunan bagi para pekerja di seluruh dunia untuk bersatu padu, menyuarakan aspirasinya, dan merayakan kerja keras mereka.

May Day di Indonesia: Dari Kung Tang Hwee ke Istana Negara

Indonesia nggak ketinggalan untuk ikut memperingati May Day.  Perayaan ini pertama kali digagas oleh serikat buruh Kung Tang Hwee di Semarang pada tahun 1918. 

Awalnya, para buruh berjuang untuk mendapatkan upah yang layak dan jam kerja yang lebih adil.  Seiring berjalannya waktu, May Day di Indonesia tak hanya menuntut perbaikan kesejahteraan, tapi juga menyuarakan isu-isu sosial dan politik.

Dulu, May Day identik dengan demonstrasi buruh yang turun ke jalan. Spanduk, yel-yel, dan orasi menjadi pemandangan khas di hari ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline