Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Pesta Ibadah dan Syukur: Menyambut Ramadhan dengan Hati yang Lapang

Diperbarui: 11 Maret 2024   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ramadan. Merdeka.com/Pexels/Thirdman

Oleh: Julianda BM

Alhamdulillah, bulan suci Ramadhan kembali menyapa kita. Suasana hening di kala sahur, riuh rendah takbir menjelang berbuka, dan gema lantunan ayat suci di malam hari, semuanya menjadi pertanda datangnya bulan penuh berkah. 

Tapi tahukah Anda, di balik kemeriahan ibadah dan amal saleh, tersimpan makna mendalam tentang syukur?

Yup, bersyukur di bulan Ramadhan itu jauh lebih dari sekadar ucapan "Alhamdulillah." 

Mari kita kupas lebih dalam, kenapa syukur menjadi ruh (jiwa) yang menghidupkan amalan kita di bulan penuh rahmat ini.

Nikmat Berjumpa Ramadhan: Anugerah yang Patut Disyukuri

Pernahkah Anda terpikir, betapa beruntungnya kita bisa menjumpai bulan Ramadhan tahun ini? 

 Sadarilah,  hidup ini tak ubahnya persinggahan.  Setiap hembusan nafas adalah kesempatan yang bisa jadi tak terulang.  

Maka, bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan adalah nikmat agung yang patut dirayakan dengan rasa syukur.

Mensyukuri Apa di Bulan Ramadhan?

Rasanya, tak ada habisnya kita menghitung nikmat yang Allah limpahkan di bulan suci ini. 

Mari kita uraikan beberapa di antaranya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline