Oleh: Julianda BM
Bulan Ramadhan identik dengan berbagai tradisi, mulai dari tarawih, buka bersama, hingga mudik.
Namun, ada satu tradisi yang tak kalah melekat: kenaikan harga sembako.
Fenomena ini bagaikan tamu tak diundang yang selalu hadir tiap menjelang bulan suci.
Mengapa harga sembako selalu naik jelang Ramadhan? Jawabannya tak sesederhana yang dibayangkan.
Ada kombinasi faktor yang berkontribusi, bagaikan benang kusut yang perlu diurai satu per satu.
Faktor Pertama: Permintaan Tinggi vs Pasokan Terbatas
Seperti pepatah "ada gula ada semut", permintaan yang tinggi dari masyarakat menjadi salah satu faktor utama.
Di bulan Ramadhan, tradisi memasak hidangan spesial dan berbuka bersama memicu lonjakan permintaan terhadap berbagai bahan makanan.
Sayangnya, pasokan tidak selalu mampu mengikuti lonjakan permintaan ini.