Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang didasarkan pada kedaulatan rakyat. Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum. Pemilihan umum merupakan sarana bagi rakyat untuk menentukan pemimpinnya.
Pemilu merupakan momen yang penting dalam demokrasi. Melalui pemilu, rakyat dapat menentukan masa depan bangsanya. Untuk itu, pemilu harus dilaksanakan secara jujur, adil, dan transparan.
Salah satu hal yang dapat mempengaruhi hasil pemilu adalah keberpihakan presiden pada salah satu capres. Keberpihakan presiden dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Keberpihakan secara langsung dapat dilakukan dengan cara memberikan dukungan finansial, politik, atau bahkan militer kepada salah satu capres. Keberpihakan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan cara menggunakan kekuasaannya untuk memanipulasi hasil pemilu.
Keberpihakan presiden pada salah satu capres dapat berdampak negatif bagi keberlangsungan demokrasi Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak negatif tersebut:
1. Menghambat persaingan yang sehat
Keberpihakan presiden pada salah satu capres dapat menghambat persaingan yang sehat dalam pemilu.
Capres yang didukung oleh presiden akan memiliki keuntungan yang lebih besar daripada capres yang tidak didukung oleh presiden.
Hal ini dapat menyebabkan persaingan yang tidak seimbang dan dapat merugikan capres yang tidak didukung oleh presiden.
2. Merugikan rakyat
Keberpihakan presiden pada salah satu capres dapat merugikan rakyat. Hal ini karena capres yang didukung oleh presiden akan lebih mudah untuk memenangkan pemilu.
Capres yang memenangkan pemilu akan memiliki kekuasaan untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada kehidupan rakyat.