Tanah adalah salah satu elemen terpenting dalam ekosistem bumi. Tanah menyediakan air, nutrisi, dan udara bagi kehidupan di bumi. Tanah juga merupakan habitat bagi berbagai jenis makhluk hidup, termasuk manusia.
Namun, saat ini tanah di seluruh dunia menghadapi ancaman yang serius. Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti erosi, polusi, pertambangan, hutan gundul, dan sampah. Kerusakan tanah dapat berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk ketahanan pangan, keanekaragaman hayati, dan kesehatan manusia.
Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), pilar ke-15, yaitu "Kehidupan di Darat", menekankan pentingnya menjaga tanah sebagai sumber kehidupan. Pilar ini memiliki 10 target, yang bertujuan untuk melindungi, memulihkan, dan meningkatkan lahan kering dan tanah, serta meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan.
Kerusakan Tanah
Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik alami maupun antropogenik. Faktor alami yang dapat menyebabkan kerusakan tanah meliputi erosi, banjir, dan kekeringan. Faktor antropogenik yang dapat menyebabkan kerusakan tanah meliputi:
- Erosi adalah proses pengikisan dan pemindahan tanah oleh air, angin, atau es. Erosi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penebangan hutan, pertanian yang tidak berkelanjutan, dan pembangunan yang tidak terencana.
- Polusi adalah pencemaran tanah oleh bahan kimia, logam berat, atau limbah berbahaya lainnya. Polusi dapat disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia, seperti industri, pertanian, dan pertambangan.
- Pertambangan adalah kegiatan pengambilan sumber daya alam dari dalam tanah, seperti batu bara, mineral, dan minyak bumi. Pertambangan dapat menyebabkan kerusakan tanah, baik secara fisik maupun kimiawi.
- Hutan gundul adalah hilangnya hutan akibat penebangan liar atau kebakaran hutan. Hutan berperan penting dalam melindungi tanah dari erosi, banjir, dan kekeringan.
- Sampah adalah limbah yang dibuang ke lingkungan. Sampah dapat menyebabkan kerusakan tanah, baik secara fisik maupun kimiawi.
Dampak Kerusakan Tanah
Kerusakan tanah dapat berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk:
- Ketahanan pangan. Kerusakan tanah dapat mengurangi produktivitas pertanian, sehingga dapat mengancam ketahanan pangan.
- Keanekaragaman hayati. Tanah merupakan habitat bagi berbagai jenis makhluk hidup. Kerusakan tanah dapat mengancam keanekaragaman hayati.
- Kesehatan manusia. Tanah yang rusak dapat melepaskan polutan ke lingkungan, yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Upaya Pelestarian Tanah
Untuk mencegah dan mengurangi kerusakan tanah, perlu dilakukan berbagai upaya pelestarian tanah. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Berikut adalah beberapa upaya pelestarian tanah yang dapat dilakukan:
- Rehabilitasi lahan. Rehabilitasi lahan adalah upaya untuk mengembalikan fungsi lahan yang telah rusak. Rehabilitasi lahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti penanaman pohon, pembuatan terasering, dan pengelolaan air yang lebih baik.
- Pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Pengelolaan lahan yang berkelanjutan adalah upaya untuk menggunakan lahan secara bijaksana, sehingga tidak menyebabkan kerusakan. Pengelolaan lahan yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menerapkan pertanian organik, budidaya tanaman tumpang sari, dan konservasi air.
- Peningkatan kesadaran masyarakat. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga tanah dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pendidikan, penyuluhan, dan kampanye.
Penutup
Tanah adalah sumber kehidupan yang tak tergantikan. Kerusakan tanah dapat berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, kita semua perlu berperan aktif dalam menjaga tanah. Kita dapat melakukan hal-hal sederhana, seperti:
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Menghemat air
- Melakukan reboisasi
- Menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan
Dengan melakukan hal-hal sederhana tersebut, kita dapat membantu menjaga tanah sebagai sumber kehidupan yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H