Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Krisis ISBN: Bagaimana Menghadapi Vanity Publishing?

Diperbarui: 5 Desember 2023   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber gambar: (Canva.com via KOMPAS.com)

ISBN, atau International Standard Book Number, adalah nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi buku secara internasional. Nomor ini terdiri dari 13 digit dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengindeksan, pemasaran, dan penjualan.

Di Indonesia, ISBN dikelola oleh Badan ISBN Indonesia (BII). BII merupakan lembaga non-profit yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pada tahun 2023, BII mengalami krisis ISBN. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan ISBN dari penulis yang ingin menerbitkan bukunya sendiri.

Krisis ISBN ini berdampak pada berbagai pihak, termasuk penulis, penerbit, dan pembaca. Bagi penulis, krisis ISBN membuat mereka kesulitan untuk menerbitkan bukunya sendiri. Bagi penerbit, krisis ISBN membuat mereka harus bersaing dengan vanity publisher. Bagi pembaca, krisis ISBN membuat mereka sulit untuk menemukan buku yang berkualitas.

Vanity Publishing

Vanity publishing adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan penerbit yang menerbitkan buku dengan biaya dari penulis. Penerbit vanity tidak melakukan seleksi terhadap naskah yang diterimanya. Mereka hanya akan menerbitkan naskah yang dibayar oleh penulis.

Vanity publishing sering kali dikritik karena menghasilkan buku-buku yang berkualitas rendah. Buku-buku vanity publishing biasanya memiliki kesalahan tata bahasa, penulisan, dan desain. Selain itu, buku-buku vanity publishing biasanya tidak dipasarkan secara luas.

Bagaimana Menghadapi Vanity Publishing?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi vanity publishing, yaitu:

  • Meningkatkan kesadaran penulis tentang pentingnya kualitas buku. Penulis perlu memahami bahwa ISBN bukanlah jaminan kesuksesan buku. Kualitas bukulah yang menentukan kesuksesan buku.
  • Meningkatkan pengawasan terhadap penerbit vanity. Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap penerbit vanity untuk memastikan bahwa buku-buku yang diterbitkannya berkualitas.
  • Meningkatkan literasi masyarakat. Masyarakat perlu memahami pentingnya membaca buku berkualitas.

Meningkatkan Kesadaran Penulis

Penulis perlu memahami bahwa ISBN bukanlah jaminan kesuksesan buku. Kualitas bukulah yang menentukan kesuksesan buku.

ISBN adalah nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi buku secara internasional. Nomor ini tidak menjamin bahwa buku yang memiliki ISBN berkualitas baik. Buku yang memiliki ISBN bisa saja berkualitas buruk, dan sebaliknya.

Penulis perlu memahami bahwa kualitas buku ditentukan oleh berbagai faktor, seperti isi buku, penulisan, desain, dan pemasaran. Penulis perlu memastikan bahwa bukunya memiliki kualitas yang baik sebelum diterbitkan.

Meningkatkan Pengawasan terhadap Penerbit Vanity

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline