Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 1,3 miliar ton makanan yang terbuang. Jumlah ini setara dengan 1/3 dari semua makanan yang diproduksi di dunia. Sekitar 600 juta ton makanan terbuang di tingkat rumah tangga, 260 juta ton di tingkat distribusi dan ritel, dan 400 juta ton di tingkat produksi.
Sisa makanan merupakan masalah global yang memiliki dampak negatif terhadap ketahanan pangan, lingkungan, dan ekonomi. Dampak negatif sisa makanan terhadap ketahanan pangan adalah bahwa sisa makanan mengurangi ketersediaan makanan untuk konsumsi manusia. Sisa makanan juga dapat menurunkan kualitas makanan yang tersedia, sehingga dapat menyebabkan malnutrisi.
Dampak negatif sisa makanan terhadap lingkungan adalah bahwa sisa makanan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Sisa makanan juga dapat mencemari air dan tanah.
Dampak negatif sisa makanan terhadap ekonomi adalah bahwa sisa makanan mengurangi produktivitas pertanian dan industri makanan. Sisa makanan juga dapat menimbulkan biaya sosial dan ekonomi, seperti biaya pembuangan dan pengolahan limbah.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pilar ke-12 adalah menjamin pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Salah satu target SDGs pilar ke-12 adalah mengurangi hingga setengahnya limbah pangan per kapita global di tingkat ritel dan konsumen dan mengurangi kehilangan makanan sepanjang rantai pasokan.
Pengurangan sisa makanan dapat menjadi solusi untuk membangun ketahanan pangan dan menuju ekonomi berkelanjutan. Pengurangan sisa makanan dapat dilakukan melalui efisiensi produksi dan konsumsi.
Efisiensi Produksi
Efisiensi produksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
- Meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan teknologi pertanian yang tepat, seperti penggunaan benih unggul, pupuk, dan pestisida yang efisien.
- Meningkatkan efisiensi pengolahan makanan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi kehilangan makanan selama proses pengolahan, seperti dengan perbaikan proses pengemasan dan penyimpanan makanan.
- Meningkatkan efisiensi distribusi makanan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi waktu dan jarak distribusi makanan.
Efisiensi Konsumsi
Efisiensi konsumsi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
- Membuat perencanaan makan. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi pembelian makanan berlebih.
- Membeli makanan sesuai kebutuhan. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi sisa makanan yang dibuang.
- Memanfaatkan sisa makanan. Sisa makanan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti diolah kembali menjadi makanan, dijadikan kompos, atau didonasikan kepada orang yang membutuhkan.
Kesimpulan
Pengurangan sisa makanan merupakan solusi yang penting untuk membangun ketahanan pangan dan menuju ekonomi berkelanjutan. Pengurangan sisa makanan dapat dilakukan melalui efisiensi produksi dan konsumsi.