Kota adalah pusat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya. Kota juga menjadi tempat tinggal bagi sebagian besar penduduk dunia. Namun, tidak semua penduduk kota dapat menikmati manfaat kota secara adil dan merata. Ada banyak kelompok masyarakat yang terpinggirkan dan tidak memiliki akses terhadap fasilitas dan layanan kota yang layak.
Perencanaan perkotaan inklusif adalah pendekatan perencanaan kota yang bertujuan untuk mewujudkan kota yang adil dan sejahtera bagi semua kelompok masyarakat. Perencanaan perkotaan inklusif berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar semua kelompok masyarakat, termasuk kelompok-kelompok yang rentan dan terpinggirkan.
Ada beberapa prinsip dasar yang mendasari perencanaan perkotaan inklusif, yaitu:
- Partisipatif: Perencanaan perkotaan inklusif harus melibatkan semua kelompok masyarakat dalam proses perencanaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi semua kelompok masyarakat terwakili dalam perencanaan kota.
- Inklusif: Perencanaan perkotaan inklusif harus mempertimbangkan kebutuhan semua kelompok masyarakat, termasuk kelompok-kelompok yang rentan dan terpinggirkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua kelompok masyarakat dapat mengakses fasilitas dan layanan kota yang layak.
- Berkelanjutan: Perencanaan perkotaan inklusif harus memperhatikan aspek keberlanjutan, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kota dapat memenuhi kebutuhan semua kelompok masyarakat di masa depan.
Perencanaan perkotaan inklusif memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Meningkatkan keadilan sosial: Perencanaan perkotaan inklusif dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di kota. Hal ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa semua kelompok masyarakat memiliki akses yang sama terhadap fasilitas dan layanan kota yang layak.
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Perencanaan perkotaan inklusif dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan lingkungan kota yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua kelompok masyarakat.
- Meningkatkan ketahanan kota: Perencanaan perkotaan inklusif dapat membantu meningkatkan ketahanan kota terhadap berbagai macam tantangan, seperti perubahan iklim dan bencana alam. Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan kota yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Ada banyak contoh penerapan perencanaan perkotaan inklusif di berbagai negara di dunia. Salah satu contohnya adalah kota New York, Amerika Serikat.
Kota New York memiliki program "Universal Design" yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua fasilitas dan layanan publik di kota dapat diakses oleh semua orang, termasuk orang-orang dengan disabilitas.
Program ini telah berhasil meningkatkan aksesibilitas bagi orang-orang dengan disabilitas dan menjadikan kota New York sebagai kota yang lebih inklusif.
Di Indonesia, perencanaan perkotaan inklusif mulai menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai kebijakan dan program yang mendukung perencanaan perkotaan inklusif.
Salah satu contohnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pengembangan Kawasan Permukiman sebagaimana sudah diubah dengan PP Nomor 12 Tahun 2021.
Peraturan ini mengamanatkan bahwa perencanaan kawasan permukiman harus memperhatikan kebutuhan semua kelompok masyarakat, termasuk kelompok-kelompok yang rentan dan terpinggirkan.