Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Perubahan Iklim: Dampak Ekstrem dan Kepunahan Satwa

Diperbarui: 1 Desember 2023   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Penyebab Kepunahan Satwa. Foto: Ist/Net via harapanrakyat.com

Perubahan iklim merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak di dunia saat ini. Perubahan iklim disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang menyebabkan suhu bumi meningkat. Kenaikan suhu bumi ini memiliki berbagai dampak, salah satunya adalah dampak terhadap satwa.

Dampak perubahan iklim terhadap satwa dapat dibagi menjadi dua, yaitu dampak ekstrem dan dampak kepunahan. Dampak ekstrem adalah dampak yang terjadi secara langsung akibat perubahan iklim, misalnya perubahan pola cuaca, kenaikan permukaan air laut, dan hilangnya habitat. 

Dampak kepunahan adalah dampak yang terjadi secara tidak langsung akibat perubahan iklim, yaitu penurunan populasi dan kepunahan spesies.

Dampak Ekstrem

Perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca, seperti peningkatan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem, seperti badai, banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan. Perubahan pola cuaca ini dapat berdampak buruk bagi satwa.

Beberapa contoh dampak ekstrem perubahan iklim terhadap satwa adalah sebagai berikut:

  • Badai dan banjir dapat menyebabkan kematian satwa secara massal. Satwa yang hidup di daerah pantai, seperti penyu, dugong, dan lumba-lumba, dapat terdampar akibat kenaikan permukaan air laut. Satwa yang hidup di daerah yang sering mengalami banjir, seperti buaya, ular, dan burung, dapat terperangkap dan mati akibat banjir.
  • Kekurangan air dapat menyebabkan kematian satwa akibat dehidrasi. Satwa yang hidup di daerah gurun, seperti unta dan burung unta, dapat mati akibat kekeringan. Satwa yang hidup di daerah hutan, seperti gajah dan beruang, dapat mengalami kesulitan mencari air.
  • Kebakaran hutan dapat menyebabkan kematian satwa akibat terbakar atau tersesat. Satwa yang hidup di daerah hutan, seperti harimau, gajah, dan burung, dapat mati akibat kebakaran hutan.

Dampak Kepunahan

Perubahan iklim juga dapat menyebabkan kepunahan satwa. Beberapa contoh dampak kepunahan perubahan iklim terhadap satwa adalah sebagai berikut:

  • Satwa yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan iklim akan mati. Satwa yang memiliki toleransi suhu yang terbatas, seperti paus dan penguin, akan mati akibat kenaikan suhu bumi. Satwa yang memiliki habitat yang bergantung pada es, seperti anjing laut dan beruang kutub, akan mati akibat mencairnya es.
  • Satwa yang bersaing untuk sumber daya akan kalah bersaing. Satwa yang membutuhkan sumber daya yang langka, seperti air dan makanan, akan kalah bersaing dengan satwa yang lebih adaptif.
  • Satwa yang terganggu rantai makanannya akan mati. Satwa yang berada di ujung rantai makanan, seperti karnivora, akan mati akibat berkurangnya populasi mangsanya.

Upaya Mitigasi

Upaya mitigasi perubahan iklim sangat penting untuk dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap satwa. Upaya mitigasi perubahan iklim dapat dilakukan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti dengan menggunakan energi terbarukan, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan menanam pohon.

Energi terbarukan, seperti solar dan angin, tidak menghasilkan gas rumah kaca. Dengan menggunakan energi terbarukan, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca terbesar. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Pohon menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Dengan menanam pohon, kita dapat membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline