Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Kearifan Lokal, Modal Sosial dalam Melestarikan Lingkungan

Diperbarui: 27 November 2023   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Farknot_Architect

"Manusia adalah bagian dari alam, bukan pemisah dari alam." - Chief Seattle

Ungkapan tersebut menggambarkan hubungan antara manusia dan lingkungan. Manusia adalah bagian dari alam dan memiliki ketergantungan terhadap alam. Alam memberikan berbagai macam manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari udara bersih, air bersih, makanan, hingga keindahan alam.

Namun, manusia juga dapat merusak lingkungan. Aktivitas manusia, seperti pembakaran hutan, penebangan liar, dan pencemaran, dapat mengancam kelestarian lingkungan.

Untuk mengatasi ancaman tersebut, diperlukan upaya untuk melestarikan lingkungan. Upaya tersebut dapat dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga organisasi lingkungan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan adalah dengan memanfaatkan kearifan lokal. Kearifan lokal adalah pengetahuan, pemahaman, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat lokal. Kearifan lokal biasanya diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Kearifan lokal memiliki peran penting dalam melestarikan lingkungan. Kearifan lokal dapat memberikan pemahaman dan nilai-nilai positif terhadap lingkungan kepada masyarakat. Kearifan lokal juga dapat mendorong masyarakat untuk bertindak melindungi lingkungan.

Berikut ini adalah beberapa contoh kearifan lokal yang dapat digunakan untuk melestarikan lingkungan:

  • Pelestarian hutan

Masyarakat adat di Indonesia memiliki berbagai macam kearifan lokal dalam menjaga kelestarian hutan. Misalnya, masyarakat adat Dayak di Kalimantan memiliki tradisi adat "adat ulayat" yang mengatur penggunaan lahan dan hutan. Tradisi ini bertujuan untuk mencegah kerusakan hutan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

  • Pengelolaan air

Masyarakat adat di Indonesia juga memiliki berbagai macam kearifan lokal dalam mengelola air. Misalnya, masyarakat adat Baduy di Banten memiliki tradisi adat "pamali ngeuyeuk cai" yang melarang masyarakat untuk mengambil air secara berlebihan. Tradisi ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan air bersih.

  • Pelestarian budaya lokal

Budaya lokal juga dapat berperan dalam melestarikan lingkungan. Misalnya, budaya gotong royong dalam masyarakat Indonesia dapat digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon, bersih-bersih lingkungan, dan pengolahan sampah.

Kearifan lokal dapat menjadi modal sosial yang penting dalam melestarikan lingkungan. Modal sosial adalah jaringan hubungan sosial dan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat. Modal sosial dapat mendorong masyarakat untuk bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai masalah, termasuk masalah lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline