Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

KDRT: Semudah Itu?

Diperbarui: 18 November 2023   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Suami dr Qory ditangkap polisi atas dugaan penganiayaan. (Rizky AM/detikcom)

Pada tanggal 13 November 2023, seorang pria bernama Willy Sulistio menganiaya istrinya, dr Qory, hanya karena film yang ditontonnya hendak dihentikan. Kejadian ini terjadi di Bogor, Jawa Barat  (sumber: detik news).

Pemicu Willy menganiaya istrinya adalah hal yang sepele. Willy merasa kesal karena film yang ditontonnya hendak dihentikan oleh dr Qory. Hal ini menunjukkan bahwa Willy adalah orang yang mudah tersinggung dan tidak mampu mengendalikan emosinya.

Kasus ini semakin mempertegas bahwa KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) dapat terjadi dengan mudah. Tidak perlu ada alasan yang besar untuk melakukan KDRT. Bahkan, hal-hal kecil yang dianggap sepele pun dapat menjadi pemicu KDRT.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan KDRT. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Pengaruh budaya patriarki

Budaya patriarki yang masih kental di masyarakat Indonesia menganggap bahwa laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga. Laki-laki dianggap memiliki kuasa untuk mengatur dan mengontrol istri dan anak-anaknya. 

Hal ini dapat menjadi pembenaran bagi laki-laki untuk melakukan KDRT terhadap istri dan anak-anaknya.

2. Pengaruh lingkungan

Lingkungan yang tidak kondusif juga dapat menjadi faktor penyebab KDRT. Misalnya, anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh kekerasan akan lebih cenderung melakukan kekerasan terhadap orang lain, termasuk terhadap pasangannya kelak.

3. Gangguan psikologis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline