Serangan Israel ke Palestina yang terjadi pada Oktober 2023 lalu telah menimbulkan gelombang kemarahan di dunia internasional.
Aksi militer Israel yang menewaskan ribuan warga sipil Palestina menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan masyarakat sipil.
Sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, masyarakat di berbagai negara mulai menggalakkan gerakan boikot produk-produk Israel.
Gerakan ini bertujuan untuk menekan ekonomi Israel dan mendesak pemerintah Israel untuk mengakhiri pendudukan dan penindasan terhadap Palestina.
Boikot produk Israel bukanlah hal yang baru. Gerakan ini telah dimulai sejak lama, namun baru mendapat perhatian luas setelah serangan Israel ke Palestina pada Oktober 2023 lalu.
Gerakan ini juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi non-pemerintah, seperti BDS (Boycott, Divestment, and Sanctions).
BDS adalah sebuah gerakan internasional yang menyerukan boikot, divestasi, dan sanksi terhadap Israel. Gerakan ini didirikan pada tahun 2005 oleh jaringan aktivis Palestina dan internasional.
BDS bertujuan untuk menekan ekonomi Israel dan mendorong Israel untuk mengakhiri pendudukan dan penindasan terhadap Palestina.
Gerakan boikot produk Israel memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Mendukung perjuangan Palestina