Lihat ke Halaman Asli

Julianda BM

ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Anak Pejabat Kriminal, Apa Sih Penyebabnya?

Diperbarui: 8 Oktober 2023   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. (sumber foto: newsrtv.co.id)

Akhir-akhir ini, fenomena anak pejabat yang melakukan kriminal berat, seperti pembunuhan, penganiayaan berat, bullying, dan lain-lain, semakin marak terjadi di Indonesia. Fenomena ini tentu saja menimbulkan keprihatinan di masyarakat, karena dapat mencoreng nama baik institusi yang mereka wakili dan merusak citra pemerintah.

Penyebab

Ada beberapa kemungkinan penyebab fenomena ini, antara lain:

  • Pengaruh lingkungan keluarga. Anak pejabat sering kali tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kaya dan berkuasa. Hal ini dapat membuat mereka merasa arogan dan merasa bisa bebas melakukan apa saja, termasuk melakukan tindak kriminal.

Pengaruh lingkungan keluarga dapat terlihat dari kasus-kasus anak pejabat yang melakukan kriminal. Misalnya, kasus penganiayaan berat oleh anak seorang polisi berpangkat ajun komisaris besar di Medan, Sumatera Utara. Dalam kasus ini, pelaku merasa arogan dan merasa bisa bebas melakukan apa saja karena ayahnya adalah seorang polisi.

Pengaruh media sosial. Media sosial dapat menjadi sarana bagi anak pejabat untuk memamerkan kekayaan dan gaya hidup mereka. Hal ini dapat membuat mereka merasa superior dan menganggap orang lain di bawah mereka.

Pengaruh media sosial dapat terlihat dari kasus-kasus anak pejabat yang memamerkan kekayaan dan gaya hidup mereka di media sosial. Misalnya, kasus anak seorang pejabat yang memamerkan mobil mewahnya di Instagram. Dalam kasus ini, pelaku merasa superior dan menganggap orang lain di bawahnya karena memiliki mobil mewah.

  • Kurangnya pengawasan dari orang tua. Anak pejabat sering kali mendapatkan fasilitas dan kemudahan yang berlimpah dari orang tua mereka. Hal ini dapat membuat mereka menjadi malas dan tidak bertanggung jawab.

Kurangnya pengawasan dari orang tua dapat terlihat dari kasus-kasus anak pejabat yang tidak memiliki prestasi akademik dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Misalnya, kasus anak seorang pejabat yang tidak lulus kuliah dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Dalam kasus ini, pelaku menjadi kriminal karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan karena tidak memiliki pekerjaan tetap.

Solusi

Untuk mengatasi fenomena ini, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, antara lain:

Pertama, pembentukan karakter sejak dini. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada anak-anaknya sejak dini. Misalnya, orang tua dapat mengajarkan anak-anaknya untuk menghormati orang lain, tidak boleh menyakiti orang lain, dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline