Kembaranku suka bertanya. Namanya Negatif. Selepas Asar, ia jumpai seorang laki-laki tengah melintas di depan rumah kesayangannya. Jangan tanya nama laki-laki itu siapa, kembaranku yang suka bertanya justru lupa menanyakannya.
Percakapannya cukup seru. Aku asyik mendengarkan dari balik pintu rumah kembaranku sambil makan kotel yang digoreng istrinya. Tapi Negatif sepertinya juga lupa bertanya pada laki-laki yang dijumpainya itu apa ia tahu rasanya kotel? Apa ia tahu dari apa kotel itu terbuat? Cara membuatnya? Makanan khas daerah mana? Kembaranku lagi-lagi lupa menanyakan hal yang tak kalah penting menurutku. Mari kita dengar bersama-sama percakapan Negatif dan laki-laki yang entah siapa namanya itu.
- Kamu mau ke mana?
* Tidak tahu.
- Lho kamu ini gimana.
* Tidak gimana-gimana.
- Kamu jalan tapi kok tidak tahu mau ke mana?
* Ya tidak tahu.
- Itu apa yang sedang kamu bawa?
* Barangku.