Sebagai generasi milenial, pelik itu tidak hanya soal kebelet menyebar undangan, padahal gebetan pun masih vacant, tetapi juga soal mengurus keuangan. Pada masa di mana finansial belum mapan, generasi milenial yang "melek" teknologi disuguhi berbagai kemudahan dan kesenangan yang memanjakan. Mulai dari mempunyai gadget yang mumpuni untuk eksis di media sosial, main games, kegiatan nongkrong yang nyaman, shopping, nonton film di bioskop, hingga kepuasan atas petualangan/ travelling adalah beberapa aktivitas yang identik dengan generasi milenial.
Aktivitas-aktivitas tersebut sebenarnya tidak salah untuk dilakukan selama tidak mendominasi dalam hidup keseharian, namun akan menjadi masalah jika sudah mengakibatkan adiksi sehingga akan mengganggu keseimbangan keuangan. Tahu-tahu, kok uang gaji sudah habis ya? Perasaan kemarin baru gajian.
Nah, untuk menghindari hal-hal semacam itu, kita sebaiknya mempunyai catatan keuangan pribadi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran. Seseorang yang masih berstatus single, memang tidak memiliki keharusan untuk mempunyai catatan keuangan pribadi, namun bagi pria dan wanita yang sudah menikah, pengelolaan dan pencatatan bersama sebaiknya dilakukan.
Tentu perlu ada komunikasi dan keterbukaan finansial antara Anda dan pasangan. Ups, bagi yang belum berpasangan, jangan "baper" dulu. Justru kalau Anda sudah bisa menerapkan pengelolaan keuangan sejak masih single, maka berbahagialah karena itu modal yang bagus untuk rumah tangga Anda nantinya. #cie
Aplikasi pencatatan keuangan
Bagi Anda generasi milenial, tentu tidak asing dengan aplikasi office di laptop/komputer seperti Ms. Excel atau Libre Office calc. Cukup dengan membuat kolom Debet dan Kredit dan menuliskan jenis-jenis pemasukan/pengeluaran dan menjumlahkannya, Anda sudah bisa melakukan pencatatan yang sederhana. Bahkan kini sudah ada aplikasi office yang bisa dijalankan di perangkat mobile dan gratis, misalnya WPS office. Namun, aplikasi office ini mempunyai keterbatasan yaitu hanya bisa diakses secara offline dan hanya bisa diakses oleh 1 orang saja, yaitu orang yang sedang mengoperasikan laptop atau perangkat mobile tersebut.
Tentu ini menjadi suatu kendala bagi para pasangan yang ingin hidup bersama-sama mencatat pengelolaannya secara bersama-sama dalam 1 berkas. Sebagai contoh, misalnya pencatatan dilakukan di HP istri. Kan lucu dan tidak praktis, kalau suami yang sedang bekerja kantoran harus menunggu nanti hingga waktu pulang untuk mencatat pemasukan/pengeluarannya di hari itu di HP istri?
Ya syukur kalau si suami masih ingat untuk mencatat dan HP istri tidak sedang digunakan untuk nonton, memprospek klien, atau untuk bermain dengan anak mereka yang masih balita. Kendala berikutnya, jika ternyata waktu luang suami istri untuk melakukan pencatatan hampir sama, ya mau tidak mau tetap harus bergantian menggunakan HP. Jujur saja, jika banyak keribetan untuk mencatat, umumnya kita jadi menyerah dan akhirnya tidak jadi mencatat. #curcol
Setelah browsing dan mencoba-coba beberapa aplikasi keuangan di playstore, saya menemukan sebuah aplikasi jaman now yang cukup bagus bernama Cubux. Aplikasi ini menawarkan alternatif bagi mereka yang ingin melakukan pencatatan keuangan secara berbasis cloud alias online dan multi user. Fitur multi user inilah yang sebenanya saya perlukan.
Saya belum tahu berapa banyak user yang bisa mengakses aplikasi Cubux dalam 1 tim, tetapi setidaknya saya pernah mencoba hingga 3 user dan lancar. Selain online dan multi user, hal menarik lainnya adalah aplikasi ini gratis dan tanpa embel-embel iklan. Di tengah banyaknya iklan di aplikasi-aplikasi mobile, ini adalah kabar yang cukup menggembirakan.
Untuk bisa menggunakan aplikasi Cubux, Anda hanya perlu mengunduhnya dari playstore, App store, atau windows market dan registrasi akun menggunakan email Anda.