Lihat ke Halaman Asli

Korek Api: Berkepala tetapi Tidak Berotak

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Batang korek api itu kecil, dan seringkali tidak pernah dianggap berharga, kecuali saat dibutuhkan untuk menyulut rokok, membakar sampah, menyalakan kompor (minyak tanah), dsb.

Mirip seperti manusia, batang korek api juga mempunyai badan dan kepala. Badannya cukup kuat untuk menopang bagian kepala yang sedikit agak lebih lebar dibandingkan badannya. Jika kau menggesekkan kepalanya di permukaan kotak korek api yang kasar, maka kepalanya akan panas, lalu timbullah api kecil. Jika ia menyentuh kepala batang korek yang lain, maka apinya akan membesar, dan segala yang dapat terbakar di dekatnya bisa habis.

Mengapa kepala korek api bisa menimbulkan api jika digesekkan ? Karena terjadi reaksi kimia akibat energi gesek, yang mengakibatkan peningkatan bla blab la.. Saya tidak akan membahasnya karena saya memang bukan ahlinya. J

Saya hanya mau mengatakan kalau batang korek api itu mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak. Maka, sedikit saja gesekan yang terjadi pada kepala itu, sudah bisa mengakibatkan munculnya api.

Bila kita bandingkan dengan manusia. Manusia mempunyai badan dan kepala, dan ada otak di kepalanya. Tetapi kadang kala, saat ada sedikit saja gesekan di luar manusia, bahkan tidak sungguh-sungguh “menggesek” kepalanya, mengapa kepalanya menjadi panas dan bisa muncul api amarah? Hebatnya lagi, api ini bisa membesar dan merusak lebih hebat daripada korek api.

Apakah kalau begitu, mereka yang demikian bisa disamakan dengan batang korek api? Mempunyai kepala tetapi tidak mempunyai otak. Atau mungkin otaknya bukan berada di dalam kepala..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline