上善如水
Dulu, aku mencari siapa shui
Shui menjadi air sejati, mengalir tanpa pamrih
Walau hanya setetes, tetap menjadi nyawa atahiktri
Menjadi jiwa teragung yang memeluk semesta wedari
Ternyata Guru, Engkaulah Shui itu
Dirimu adalah air di telaga berkilau
Di tengah keringnya hati, kemaraunya satu
Tetesan tawadhumu, meresap ke akar bumi, biru
Aliran jernihmu, memenuhi muara hijau generasi, subur
Shàngshàn rúshuǐ