Lihat ke Halaman Asli

Apakah Ini Dagelan Pemerintahan Jokowi?

Diperbarui: 24 Mei 2016   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: williamblum.com

Setelah membaca semua media, dan membaca semua artikel di kompasiana terkait hal terplihnya setya novanto dalam Munaslub partai Golkar di bali, dan setelah membaca konpers luhut panjaitan, Pramono Anung, juga Presiden terhormat Jokowi yang juga mengatakan dukunganya kepada setya novanto, maka saya yang bodoh ini mengambil kesimpulan bahwa kasus papa minta saham hanyalah dagelan atau humor belaka untuk memberikan angin segar kepada media di Indonesia.

Untuk ini saya mengatakan Jokowi pada waktu itu marah terhadap kasus papa minta saham adalah dagelan,!! atau marah bohong-bohongan, lalu luhut geram juga hanya sekedar geram-geraman. karena saya yang bodoh ini tidak bisa berfikir dengan argumentasi seperti penulis lainya yang mengatakan semua ini adalah bagian trik atau strategi pemerintahan Jokowi, pernyataan anung juga mengindikasikan pemerintah ingin tambah stabil dengan dukungan dari golkar, praktis hanya gerindra yang masih konsisten dan tidak menjadi partai banci yang haus atau ingin bersenang-senang dengan penguasa.

Dan fachri hamzahlah korban dari dagelan politik itu, kini fachri terbukti tersingkirkan dari PKS yang mengikuti signal mendukung pemerintahan Jokowi - JK, saya berfikir fachri termasuk orang yang tidak bisa membaca situasi politik, karena dengan gagahnya membela setya novanto pada saat setya novanto di rundung isu papa minta saham. kini publik melihat dengan terang tanpa harus memasang lampu penerangan, bahwa setya novanto yang dahulu di caci maki dan di umpat karena kasus "papa minta saham" telah menjadi sahabat baik yang di perjuangkan oleh pemerintah untuk menduduki kursi Ketua umum Golkar.

Pengamat, penulis dan pemerhati politik bolehlah mengemukakan argumentasinya bahwa Jokowi menggandeng setya novanto untuk demi berjalanya pemerintahan yang stabil, saya ingin bertanya. Apakah selama ini dukungan dari koalisi KIH, PAN, PPP, Demokrat masih kurang,? dan memang ternyata masih kurang, terbukti masih menyokong golkar melalui setya novanto, ada juga yang mengatakan pemerintah mendukung karena demi pilpres 2019, dan banyak lagi, yang pasti satu langkah lagi tidak akan ada partai pengkritik pemerintahan Jokowi-jk, saya memastikan itu, karena hanyalah gerindra yang masih kokoh. kalaupun ada kritik mungkin hanyalah kritik dagelan-dagelan atau sebuah humor.

Jika ingin Golkar mendukung pemerintah, mengapa tidak mendukung ade komarudin menjadi Ketua umum Golkar.? jawabnya sangat sederhana, karena ade komarudin tidak mempunyai cakar dan kartu truf yang baik. berbeda dengan setya novanto yang terkenal sebagai politikus dan pebisnis handal.

Sebagai orang bodoh yang kurang bisa beralasan atau tidak bisa mencerna suatu masalah, saya akhirnya menganggap baik Jokowi dan segenap kabinetnya hanya melakukan dagelan politik, kasus papa minta saham hanya sebuah isapan jempol, dan apakah JK yang keliru mengajukan dan mendukung ade komarudin, dan harus kalah dari setya novanto.?

Untuk Jokowi lover, anda semua boleh mencari argumentasi seluas luasnya atas dukungan pemerintah untuk terpilihnya setya novanto. namun satu hal yang harus membuat anda bercermin. lihatlah kembali tulisan dan argumentasi anda pada waktu menulis kasus papa minta Saham. Keponakan saya yang masih berusia 12 tahun bertanya, ' tante mengapa orang-orang itu sekarang akrab dengan Ketua Golkar,? bukanya dulu itu mereka berantem di televisi,?  saya tersenyum, dan tidak bisa menjawab, mungkin pembaca ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline