Lihat ke Halaman Asli

Pusi Luiki

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sperma basi walau langit runtuh,

tak tersentuh liang itu.

hasrat membakar mendebukan dosa dan iming - iming neraka.

laki wanita. wanita laki. banci.

itu seruan setan. banci.

mari jamah itu liang dan itu pedang. mari gali.

mari rasakan nikmat menari - nari menjalari tiap inci syaraf.

dan siapkan menjalari setiap api dari dosa yang manis yang murka.

dimana hati suci ketika mari datang dan menyulut, tiap cium pompa kebodohan dan panggil biadabnya binatang. tak peduli terminal, toilet, dapur depan orang atau binatang.

selamat laki wanita. wanita laki. kau jadi binatang. tiada adab lagi bagi kau pusi luiki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline