Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan ikim menjadi permasalahan sosia di seluruh dunia. Global warming atai pemanasan global meruapakan peningkatan suhu atau rata-rata temperatur di permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca dimana panas bumi terperangkap, efek rumah kaca sendiri terdiri dari beberapa macam penyebab seperti gas emisi dari karbondioksida di atmosfer karena asap kendaraan bermotor, polusi udara dari pabrik atau industri dan kebakaran hutan.
Global warming dari sudut pandang sosiologi, dinilai bukan hanya permasalahan lingkungan saja, dunia ini terbentuk dari hasil konstruksi manusia. Global warming dikonstruksikan oleh para aktor sosial yang mempunyai pearuh di tatanan sosial dunia ini. Global warming kemudian dilegitimasi oleh para pembuat kebijakan, yang pada akhirnya dibantu oleh para ilmuwan dalam memberikan bukti dan data secara ilmiah. Dari sudut pandang sosiologi bahwa global warming merupakan kontruksi sosial maka ada beberapa spekulasi yang dilakukan oleh gerakan konservatif mengatakan bahwa:
- Mengangap bahwa global warming merupakan suatu kesalahan atau kelemahan yang belum ada kepastiannya
- Global warming memiliki tujuan lain untuk mendapatkan keuntungan
- Jika kebijakan-kebijakan di tegakkan terkait isu global warming di seluruh dunia maka akan membentuk kekuasaan pada organisasi tertentu.
Atas dasar gerakan-gerakan yang terbentuk tersebut menimbulkan keraguan pada masyarakat yang ada di seluruh dunia untuk mendukung kebenaran dari global warming itu sendiri.
Artikel ini akan membahas bagaimana gerakan konservatif yang ada di Amerika Serikat dalam menghadapi global warming dengan menggunakan pendekatan konstruksi sosial dan melihat dari perbedaan pandangan antara permasalahan sosial yang ditimbulkan dari global warming dengan pandangan terhadap gerakan sosial.
Pembenaran Terhadap Global Warming Sebagai Suatu Masalah
Pada awal tahun 1990-an para ilmuwan sosial mulai mempelajari bagaimana kekuatan sosial dan politik yang mengkontruksi global warmingagar dapat disahkan sebagai permasalahan sosial. Tuntutan terkait global warmingmengungatkan pengaruhnya dengan menggunakan media. Ide tuntunan mengenai global warmingkemudian dinilai sebagai pendekatan ekonomi-politik.
Kita dapat melihat pada organisasi pemerintahan dalam menerapkan isu mengenai global warmingselain memperdebatkan memperdebatkan permasalahan regulasi juga memperdebatkan permasalahan pembiayaan proyek yang mungkin akan dilaksanakan.
Global warmingdipandang tidak hanya sebagai isu lingkungan tetapi juga didalamnya ada unsur ekonomi. Seharusnya global warmingmerupakan suatu isu yang harus dikaitkan dengan permasalahan sosial. Maka yang menjadi tujuan utama adalah bagaimana agar menjadi perhatian seluruh warga di bumi dan bagaimana solusinya.
Kerangka berpikir yang melandasi pandangan dari gerakan sosial berbeda dengan kerangka berpikir yang melandasi pada cara pandang mereka yang yang menganggap global warming sebagai permasalahan sosial. Gerakan sosial lebih melihat pada profit yang didapat dari isu pemanasan global ini sedangkan yang seharusnya terjadi adalah bagaimana cara untuk mengubah sikap, kebiasaan dan perilaku orang dalam menghadapi global warming itu sendiri.
Masalah Sosial dan Gerakan Sosial
Seorang ilmuwan sosiolog bernama Maus memberikan ilustrasi bagaimana kelompok yang berorentasi pada masalah sosial melakukan pendekatan kepada mereka yang memiliki kebiasaan merokok pendekatannya lebih kepada mengubah perilakunya yang didukung oleh sistem dan mereka yang berkepentingan seperti mengklaim bahaya merokok kepada otoritas yang berpengaruh