Lihat ke Halaman Asli

Lola Amanda

mahasiswa

Student Burnout Akibat Jadwal Kuliah yang Padat?!

Diperbarui: 7 Juni 2024   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental merupakan keharmonisan dalam kehidupan yang terwujud antara fungsi fungsi jiwa, kemampuan menghadapi problematika yang dihadapi, serta mampu merasakan kebahagiaan dan kemampuan dirinya secara positif (Daradjat 1988). kesehatan mental adalah kondisi dimana individu terhindar dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala penyakit jiwa (psychose). Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan menyeluruh. Kesehatan mental merujuk pada seluruh aspek kehidupan manusia terutama pada perkembangan seseorang, baik fisik maupun psikis. Kesehatan mental meliputi berbagai upaya dalam mengatasi stress, ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan berkaitan dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya. 

Menurunnya kesehatan mental pada remaja disebabkan oleh banyak faktor, seperti masalah keluarga, pertemanan, percintaan, dan pendidikan. Menurunnya kesehatan mental pada remaja dapat menyebabkan masalah pada kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak interaksi sosial pada remaja itu sendiri, tetapi juga dapat menurunkan minat dan prestasi remaja dalam belajar. Banyak remaja yang mengalami gangguan pada kesehatan mental mereka karena jadwal perkuliahan atau sekolah yang padat sehingga menyebabkan burnout atau stress. Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental karena stres berlebihan dan berkepanjangan. Burnout atau stress bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, burnout biasanya terjadi akibat pekerjaan atau tugas yang menumpuk dan terlalu berat, biasanya burnout terjadi pada mahasiswa karena banyaknya kegiatan dan tugas dalam satu waktu yang mengakibatkan sulitnya membagi waktu. 

Kondisi burnout dapat membuat seseorang menjadi kewalahan, kelelahan secara emosional, dan rasanyatidak mampu untuk menjalankan tanggung jawab pada hidupnya sehari-hari. Saat stress berlanjut, orang yang sedang burnout bisa kehilangan minat dan motivasi pada segala hal, padahal banyak tugas dan pekerjaan yang menumpuk. Selain menguras energi dan hilangnya motivasi, burnout juga bisa membuat seseorang sinis memandang hidup sampai akhirnya merasa tidak berguna dan tidak bisa apa-apa. Ketika pikiran dan tubuh banyak tekanan, secara tidak langsung akan berdampak pada kondisi fisik yang dapat menyebabkan sakit kepala, leher yang kaku, atau sakit perut yang sering terjadi. Selain itu, kesehatan mental seperti depresi juga timbul akibat burnout berkepanjangan. 

Berbagai upaya harus kita lakukan untuk mencegah dan menangulangi burnout akibat padatnya jadwal perkuliahan, seperti bersantai sejenak dan membebaskan pikiran dari hal-hal yang selama ini memenuhi isi kepala kita, ambil waktu me time yang bisa membuat kita tenang, buat jadwal yang teratur karena banyaknya tugas dan padatnya waktu yang kita miliki membuat kita bingung hatus mengerjakan yang mana terlebih dahulu, sehingga ada baiknya kita membuat jadwal yang teratur dan terencana dalam setiap tugas dan menyesuaikan waktunya dengan prioritas tugas tersebut. Selain itu, perlu adanya dukungan eksternal maupun internal, terlebih dari orang terdekat agar kita bisa terus berpikir positif, dan kita juga harus menjaga perilaku agar tetap selalu positif yang pastinya didukung oleh aktivitas kita dengan tuhan. Upaya-upaya tersebut perlu kita jalani agar bisa meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi karena jika kesehatan mental remaja sudah masuk ke dalam tahap yang lebih serius perlu dilakukan penanganan yang lebih lanjut lagi dan pastinya akan membutuhkan proses yang panjang untuk akhirnya bisa mengembalikan hidup kita ke semula.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline