Lihat ke Halaman Asli

Lokawarta STAI Muttaqien

Lembaga Pers Mahasiswa

KPUR Fakultas Agama Isalm (FAI) Universitas Islam Muttaqien (UNISMU) Umumkan Presma-Wapresma Terpilih: Ini Tanggapan dari Paslon yang Dinyatakan Kalah

Diperbarui: 22 Desember 2024   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram: kpur.faimuttaien

Fakultas Agama Isalm (FAI) Universitas Islam Muttaqien (UNISMU) baru saja melaksanakan Pemilu Raya (PEMIRA) calon Presma dan Wapresma Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tahun 2024. 

Pengumuman dan penetapan pasangan calon sebagai Presma dan Wapresma terpilih menandakan selesainya rangkaian dan tahapan dari kontestasi PEMIRA ini.

Di kutip dari wawancara bersama pasangan calon nomor urut 01, yang dinyatakan kalah dalam kontestasi tersebut. Ramdhani Putra Pratama mengungkapkan perasaannya setelah mengetahui hasil pemungutan suara dan kemungkinan faktor dari kekalahannya.

"Gak terlalu sedih juga, karena semua ini di jadikan pengalaman saat berkecimpung di dunia mahasiswa, mungkin faktor kekalahan kami kurangnya turun ke mahasiswa, hingga komunikasi di mahasiswa tuh kurang terjalin," ujarnya.

Begitupun ungkapan Aang Supriatna dalam wawancara yang kami lakukan.

"Dalam kontestasi politik menang kalah adalah keniscayaan, karena gak mungkin menang semua atau kalah semua. Hanya yang menjadi fokus saya, bukan tentang menang dan kalah. Tapi bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dalam setiap prosesnya. Apalagi dalam lingkup kampus, kita sebagai mahasiswa di tuntut untuk memegang nilai-nilai idealisme, sementara politik itu mengarah pada pragmatisme. Maka saya menganggap kekalahan ini adalah hal yang wajar, agar tetap bisa menjaga nilai idealisme, jadi kan kedepannya nanti saya bisa mengkritik," ujarnya.

Berkecimpung dalam kontestasi PEMIRA menjadi pengalaman serta proses perjalanan yang akan menjadi sejarah dalam hidup bagi masing-masing pasangan calon. Ramdhani juga mengungkapkan kesannya selama mengikuti kontestasi PEMIRA. 

"Kesannya cukup senang karna demokrasi di STAI masih bisa berjalan sesuai mekanisme yang ada pada lembaga legislatif tersebut," tambahnya.

Aang sendiri menyampaikan kurang terkesan nya pada kontestasi PEMIRA ini.

"Ini adalah pengalaman pertama, dan secara personal saya kurang terkesan karena masih banyak nya mahasiswa yang tidak peduli dengan demokrasi, padahal kedepannya mahasiswa akan terjun dan menjadi harapan masyarakat," ucapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline