Pada hari minggu kemarin, bertempat di Aula Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DR. KH. EZ Muttaqien telah digelar kegiatan Workshop Publik Speaking. Public Speaking adalah kemampuan berbicara didepan umum untuk menyampaikan sebuah pesan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh semua orang. (21/05/2023)
Kegiatan tersebut juga bisa dikatakan sebagai bentuk realisasi dari salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAI DR. KH. EZ. Muttaqien. Kegiatan yang digelar oleh HMJ KPI atau biasa disebut sebagai HIMAKOPI tersebut, mengusung tema "Tumbuhkan skill, tingkatkan kepercayaan diri untuk menjadi Public speaker yang hebat".
Rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan sebagaimana mestinya, dengan penyambutan yang diisi oleh Kepala Program Studi (Kaprodi) KPI, ibu AD. Kusumaningtyas M. Si, lalu ada dari Presiden mahasiswa yaitu Sulis Putri Hidayat, Ketua Umum HIMAKOPI periode 2023-2024 yaitu Winata Ramadhani Mutiara, dan dari Ketua Pelaksana kali ini yaitu Adilah.
Workshop yang diikuti oleh lebih dari tiga puluh orang dari berbagai kampus ini, tampak antusias dan serius dalam mengikuti jalannya acara yang dimulai dari pagi hingga siang hari tersebut. Selain daripada itu, kegiatan ini juga menampilkan band dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Simplicity atau UKM Seni yang turut andil dalam memeriahkan awal acara tersebut.
Adapun narasumber pada workshop kali ini yaitu bapak Faisal Muzzammil, M.I.Kom (Dosen STAI DR. KH. EZ. Muttaqien) dan Rhana Cahya Nugraha (Winner Putra Batik Jawa Barat). Banyak manfaat yang didapat selepas mengikuti kegiatan tersebut, terlebih lagi para narasumber yang memang kompeten di bidangnya.
Bapak Faizal Muzzammil, M.I.Kom., dalam paparannya menjelaskan bahwa aspek dalam publik speaking akan berkitan dengan setiap aktivitas atau pekerjaan kita, sehingga secara tidak langsung kita mesti belajar dan bisa mengenai publik speaking sedikit demi sedikit.
"Setiap apapun pekerjaan kita, setiap apapun aktivitas kita itukan dituntut untuk bersuara, ya minimal bersuara lah", paparnya kepada para peserta.
Jurnalis: Dewi Nurhasanah
Editor: Dimas Taufiqur Rahman