Riuh kota bingar di tengara musim musim bunting. isi kepala riuh berlesatan di antara kemacetan jalan-jalan protokol. puisi puisi silap di balik nota dan tumpukan progress report bilik bilik usaha.
Suara emas gemerincing di beberapa sudut, bersamaan dengan suara jerit sayat di lipatan tanah yang lainnya. kota telah menjelma meja judi yang besar... puisi puisi ketlingsut di tumpukan chip coin dan kartu, terhimpit di belahan payudara hostes dan pramuria ...
Wajah mereka tampak mulai letih di suatu malam dan menangis batin dalam dengus nafas lelaki yang melepas lelah. senyumnya bagai boneka malam yang ringkih. jiwanya terlampau mabuk.. dan puisi tak sempat menampung air matanya..
Dan remaja remaja... sore itu...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI