Lihat ke Halaman Asli

Contrail

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Jejak Awan Pesawat. Ilustrasi: Contrail Science)

"kisah orang-orang yang menderita."

Ia berumur jagung dengan keluguannya Terjebak dalam larung hegemoni yang fana Terseret arus sosialita penuh retorika Siap mencabik harga dirinya secara paksa

Para tiran iseng beri janji manis padanya Alpa akan gugusan harta di pancapersada Tak risau akan ia yang meronta melara merana Bersimbah keringat mencari gerbang merdeka

Telah lama pula tetes sedu menderai mata Membasahi alas di dalam labirin penjara Kala terbelenggu akan nafsu tangan vendetta Dalam relung tawa yang terdengar hampa

Di tengah ranah yang penuh peluh derita Alunan kanon senantiasa mengiring nafasnya Sembari mendekap erat firman Sang Pencipta Ia mengharap hapus jejak coretan nasibnya

Suara-suara rindu menantinya nun jauh di sana Kala yang bersayap mengirim suratan masanya Bersama senja ia memeluk pusara bahagia Tak lagi menanggung cambuk pilu nan mendera

Bagai jejak awan pesawat di kaki cakrawala Ia berumur jagung dengan keluguannya Telah lepas dari tangan vendetta Telah bebas dari hegemoni yang fana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline