Lihat ke Halaman Asli

Sepertiga Malam

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Firefly Dance oleh Marc R. Hanson. Ilustrasi: Blogspot)

"untukmu, sepertiga malam."

Di sepertiga malam, yang tersisa adalah keheningan. Saat penghuni alam terlelap dalam buaian malam, terdengar panggilan jiwa yang melanglang buana sekian lama. Semakin aku larut di dalamnya, semakin aku berharap tiada apapun lagi yang kuinginkan, selain mendamaikan diri yang lama terlumuri dosa bercampur nista.

Di sepertiga malam, aku bukanlah milikku seorang lagi. Izinkanlah aku bermunajat pada sumber segala kehidupan. Yang tiada pernah tidur dan tiada pernah mati. Biarkanlah keletihan raga ini kutukar dengan ketentraman jiwa yang Kau hadirkan, bersama jejak-jejak keangkuhanku sebagai insan yang masih tersisa. Dan aku merelakan tetesan air mata jatuh membasahi hingga menyentuh dasar kalbu, sesaat sebelum kau menghilang digantikan sang fajar yang akan menyapa kembali dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline