Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Bapak Presiden dan Rakyat Indonesia

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SURAT TERBUKA UNTUK BAPAK PRESIDEN DAN RAKYAT INDONESIA

Bapak Presiden yang saya hormati

Saya, kami rakyat indonesia bersama dengan ini menyampaikan keluh kesah kami selaku anak negeri ini. Sebagai mana telah kita ketahui bersama, perhelatan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 telah selesai, dan proses yang selanjutnya adalah penghitungan hasil suara dan puncaknya nanti pada tanggal 22 Juli 2014 pengumuman hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di indonesia.

Akan tetapi ada yang mengusik hati saya, kami sebagai rakyat indonesia….

Ada kabar yang beredar di dunia maya, pasca pengumuman hasil Pilpres 2014 oleh KPU tanggal 22 Juli 2014 nanti akan ada kerusuhan oleh kelompok-kelompok yang tidak puas dengan hasil hitung KPU. Dan masih menurut informasi yang beredar di sosial media, akan ada pengepungan kantor-kantor KPU, akan ada pengerahan massa dari Solo ke Jogja, akan ada sniper-sniper yang bergentayangan dan kerusuhan-kerusuhan di kota-kota besar seperti Makasar, Surabaya, Bali, dsb. Hal inilah yang mengusik hati kami, hal inilah yang meresahkan kami Bapak Presiden.

Untuk itu kami meminta, memohon kepada bapak presiden SBY selaku kepala pemerintahan, pimpinan tertinggi TNI dan Polri agar kiranya dapat mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari para perusuh pasca pengumuman KPU. Karena saya dan kami yakin, Bapak presiden tidak ingin mengakhiri masa pemerintahannya dengan noktah merah yang akan membekas sepanjang sejarah. Dan saya juga yakin apabila informasi yang beredar di sosial media tersebut benar pasti bapak Presiden sudah mengetahui dan sudah siap dengan segala antisipasinya.

Untuk saudara-saudaraku sebangsa setanah air, saya juga meminta, memohon agar tanggal 22 juli 2014 tidak perlu mengadakan nobar pengumuman KPU, cukup melihat di Televisi di dalam rumah, jangan percaya informasi menyesatkan, provokatif yang bisa menyulut kerusuhan.

Dan untuk para politisi dan pendukung kedua pasangan calon presiden, hentikan segala bentuk provokasi terhadap masyarakat. Apabila ada ketidakpuasan/sengketa hasil pemilu mohon gunakan jalur hukum yang benar karena undang-undang sudah mengakomodir semua.

Tulisan ini saya sampaikan kepada Bapak Presiden dan seluruh rakyat indonesia demi Negara Kesatua Republik Indonesia Kita tercinta.

Salam

Merdeka!

NKRI Harga Mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline