Lihat ke Halaman Asli

Rasio Pajak yang Meningkat Berdampak Pada Pendapatan Negara

Diperbarui: 5 April 2024   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

rasio pajak di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Mentri keuangan sri mulyani indrawati menyebutkan bahwa rasio pajak di Indonesia memasuki angka 10,21% pada tahun 2023 sedikit meningkat dari tahun sebelumnya.  Banyak faktor dan penghambat terjadinya rasio pajak di Indonesia rendah. Rendah nya rasio pajak dapat mempengaruhi seperti kurangnya pendanaan pemerintah, fasilitas public, infrakstruktur, pendidikan, kesehatan, perindustrian bahkan perdagangan.

Dalam perekonomian, rasio pajak menunjukan seberapa besar pendapatan negara yang berasal dari pajak dapat mengukur kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan. Semakin tinggi rasio pajak, semakin besar pula kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan tanpa harus meminjam uang. Rasio pajak dapat digunakan untuk menganalisis keberlangsungan fiskal,negara dengan rasio pajak yang tinggi umumnya memiliki tingkat keberlangsungan fiskal yang lebih tinggi.

Menaikan rasio pajak dengan menaikan pajak itu berbeda. Dengan meningkatkan atau menaikan rasio pajak maka semakin banyak orang untuk membayar pajak. Menaikan rasio pajak dengan cara meningkatkan ekspor, mengurangi impor minyak, meningkatkan produktivitas dalam negeri, mengacu pada kebijakan ekonomi makro untuk mengatur tingkat inflasi, tingkat permintaan dan tingkat produksi. Menaikan rasio pajak berarti meningkatkan penerimaan negara yang dapat digunakan untuk mengisi kas negara dan menyediakan layanan dan sarana public.

Pentingnya untuk mempertimbangkan semua faktor ini secara keseluruhan ketika merancang kebijakan pajak, dengan tujuan memastikan bahwa pajak yang dikenakan memberikan pendaptana yang cukup bagi negara tanpa menimbulkan dampak negatif yang berlebihan terhadap pertumbuhan ekonomi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline