Lihat ke Halaman Asli

Otak Singkong Rebus

Diperbarui: 29 Desember 2017   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Datang dengan cara baik untuk hal kebaikan, semestinya menggunakan cara-cara yang juga baik. Bukan malah datang menggunakan Visa turis atau wisata, tapi malah melakukan kegiatan berdakwah => bekerja => dan menghasilkan uang".

Begitu penjelasan pihak Imigrasi menjelaskan duduk perkara kenapa pencekalan terhadap Ustad yang hendak datang, akhirnya harus dilakukan.

Jika diperhatikan, ini hanya kasus sederhana saja sebenarnya. Maksudnya adalah, jika datang tujuanya hanya sekedar untuk plesiran, ya gunakan Visa wisata. Tapi jika datang menggunakan Visa plesiran tapi malah melakukan kegiatan yang menghasilkan uang, ya jelas dicekal. Dideportasi lalu dipulangkan.

"Lagian kami juga sering melakukan hal seperti ini kok. Ribuan orang kami cekal karena melakukan pelanggaran yang sama. Tapi kenapa yang satu ini begitu heboh?".Pihak Imigrasi melanjutkan.

Well, selain konfirmasi ini sebagai bentuk pelurusan atas berita-berita yang sudah terlanjur dibengkokan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, konfirmasi ini juga sekaligus memberitahukan kepada kita warga Indonesia, akan pentingnya sikap disiplin untuk mengikuti sebuah aturan. Terlebih jika sedang berada di Negeri orang.

Tak peduli sesepele apa kita menganggap peraturan itu. Yang namanya peraturan, ya sudah semestinya harus dijalankan. Jangan malah berfikir untuk melanggarnya. Sebab peraturan itu dibuat adalah untuk hal-hal yang sudah pasti bermanfaat.

Salah satu contoh lain misalnya ketika kita sedang berada perempatan jalan. Saat lampu bangjo sedang merah, itu artinya bahwa kita tidak boleh lewat. Kalau saja masih tetap ngotot untuk lewat hanya karena ingin dianggap hebat, percayalah, petaka berdarah pasti akan terjadi.

Coba tengok, sudah seberapa banyak orang mati atau cacat seumur hidup hanya gara-gara sikap bodoh yang tak mau disiplin dan gemar sekali melanggar aturan? Ribuan? Lebih..! Jutaan? Bahkan lebih.

Jadi bisa disimpulkan, bahwa penyebab kasus pencekalan ini bisa sampai terjadi sebenarnya hanya gara-gara kebiasaan sikap yang memang suka sekali melanggar aturan. Tidak kurang dan tidak lebih.

"Tapi Jack, itu kan hanya aturan yang dibuat manusia. Kita kan tidak boleh mengikuti aturan apapun yang bukan buatan Tuhan?!"

"Maaf, siapa itu tadi yang bicara?".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline