Lihat ke Halaman Asli

Sang Penuntut Bertopengkan Cinta Sejati

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku akan bercerita kepada mu tentang rahasia kecil hari ini.

Bertemu dengan seorang ratu yang penuh cinta dan harapan akan kejujuran orang-orang yang datang kepadanya.

Orang- orang  tersebut mengharapkan isi mangkuk yang ia pegang yang bernama cawan cinta sejati.

"Cinta sejati bukan berbicara tentang sehidup semati, tapi cinta sejati adalah sebuah filosofi 'kita tetap hidup dalam diri pasangan kita sekalipun nama kita tinggal nama di dunia ini ' ."

Itulah yang tertulis di cawan yang ia pegang.

Cinta bukan berbicara tentang cinta saja,

kita tidak bisa menafikan bagaimana sebuah cinta didasari juga oleh yang namanya materi.

Apakah kamu mampu membagi hidup dengan cinta sejatimu dengan hanya cinta saja?

Jika kamu cinta dia, berikan dia kehidupan dengan mengubah cinta itu dengan materi yang membangun raganya.

Sebab makanan jiwa dan raga berbeda sekalipun kau membungkusnya dengan nama cinta. saat kamu memenuhinya dengan takaran yang tepat maka menara cinta sudah kamu bangun dengan dasar pengorbanan yang sesuai.

Pengorbanan adalah tuntutan cinta, namun jangan sampai cinta itu membuat kamu memberi pengorbanan yang bodoh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline